visitaaponce.com

Pengamat Tak Ada Faktor Signifikan yang Dorong Kenaikan Harga Minyak Goreng

Pengamat: Tak Ada Faktor Signifikan yang Dorong Kenaikan Harga Minyak Goreng
Seorang staf menunjukkan minyak goreng Minyakita kepada pembeli pada Pasar Murah Pangan di Liluwo, Kota Gorontalo.(Dok. Antara)

PERISET dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Eliza Mardian menduga permasalahan di sisi distribusi mendorong pemerintah berencana menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan seusai Lebaran 2024. Pasalnya, sejauh ini tak ada persoalan signifikan dari sisi produksi yang bisa memengaruhi harga komoditas tersebut.

“Dari sisi produksi tidak ada faktor signifikan yang mendorong kenaikan harga. dari sisi supply juga semestinya cukup tersedia banyak karena permintaan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sedang lesu sejalan ekonomi global. Jadi sepertinya kenaikan itu disebabkan oleh biaya distribusi,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (14/3).

Eliza menambahkan, permasalahan mendasar pada ekosistem Minyakita ialah pengendaliannya secara penuh ada di pihak swasta. Dari sejumlah temuan terlihat masyarakat yang ingin mengonsumsi Minyakita diharuskan membelinya dalam bentuk paket.

Baca juga : Harga Minyak Goreng di Kupang Melambung

Paket itu dapat berupa minyak goreng premium dengan Minyakita atau Minyakita dengan margarin. “Jika tidak membeli sepaket, maka peritel menebus produk Minyakita sudah di atas HET, sehingga mereka terpaksa untuk menjual di atas HET untuk menjaga margin keuntungan,” kata Eliza.

Dugaan lain dari penaikan HET minyak goreng kemasan ialah, adanya tren yang menunjukkan penurunan penjualan minyak goreng premium. Salah satu sebab penurunan itu ialah jarak selisih harga yang terlalu lebar antara minyak goreng premium dengan minyak goreng kemasan.

Perbedaan harga yang terlampau jauh, kata Eliza, mendorong masyarakat lebih memilih untuk membeli minyak goreng kemasan atau minyak goreng curah.

Lebih lanjut, dia menilai, penaikan HET minyak goreng kemasan juga akan menambah beban masyarakat. Padahal permasalahan utamanya ada pada aspek distribusi, bukan di sisi produksi. “Kenaikan HET Minyakkita akan mengeskalasi kenaikan harga, menggerus daya beli masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah. Jika ingin ditekan kenaikannya, maka distribusinya harus dibenahi terlebih dahulu,” pungkas Eliza.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat