visitaaponce.com

Pemerintah Maksimalkan Tol Fungsional untuk Antisipasi Kemacetan Arus Mudik

Pemerintah Maksimalkan Tol Fungsional untuk Antisipasi Kemacetan Arus Mudik
Ilustrasi tol fungsional.(Dok. MI)

ANGGOTA Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dari unsur masyarakat, Tulus Abadi, mengatakan untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik 2024, pemerintah menyiapkan skenario pemanfaatan enam ruas jalan tol fungsional. Kenyamanan dan keamanan jalan tol fungsional itu terus dimaksimalkan untuk mendukung kelancaran pemudik sampai ke tempat tujuan.

"Jalan tol ini fisik sudah ada, tapi belum mulai beroperasi. Dari sisi keamanan sudah terpenuhi," kata Tulus dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 secara daring, Senin (25/3).

Adapun enam ruas tol itu yakni, pertama, ruas tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B (Cikeas-Cibitung) dengan panjang 19,65 kilometer (km). Kedua, ruas tol Jakarta-Cikampek II Selatan Seksi Kutanegara-Sadang dengan panjang 8,5 km. Ketiga, ruas tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Seksi Colomadu-Klaten dengan panjang 22,3 km.

Baca juga : Imbauan Presiden Beri Dampak Positif pada Arus Balik

Keempat, Bangkinang-Koto Kampar Seksi Bangkinang-Koto Kampar dengan panjang 24,7 km. Kelima, ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 2 (Kuala Tanjung-Indrapura), Seksi 3-4 (Tebing Tinggi-Sinaksak). Panjang ruas kedua tol yang akan difungsionalkan ialah 9,47 km dan 47,15 km. Keenam, ruas tol Indrapura-Kisaran Seksi 2 (Lima Puluh-Kisaran) dengan panjang 32,15 km.

Tulus menjelaskan, tol ini akan dibuka melihat perkembangan kondisi lalu lintas di lapangan. "Dibuka saat darurat saja. Jadi ini sedang kami siapkan," kata Tulus.

Dia menjelaskan, saat ini jalan tol yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia dengan total panjang mencapai 2.835 km. Pihaknya sudah meminta ke Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak atau berlubang serta memperbanyak toilet portable di rest area.

Baca juga : Lalu Lintas di Tol Cikupa pada H-2 Terpantau Landai

"Salah satu faktor kemacetan itu di rest area. Adanya antrean masuk. Untuk itu toilet portable kami perbanyak," kata Tulus.

Pembatasan Operasional Truk Barang

Pada bagian lain, juru Bicara Staf Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan pemerintah akan menerapkan pembatasan operasional truk angkutan barang selama libur Lebaran 2024 berlangsung. Ketetapan ini telah tertuang dalam penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah ditandatangani oleh Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Adita menjelaskan mengatakan pembatasan ini akan diterapkan di sejumlah jalan tol pada jam-jam tertentu yang diprediksi akan mengalami lonjakan jumlah kendaraan yang melintas.

Baca juga : H-2 Lebaran, Volume Kendaraan di Tol Cipali Diprediksi Naik 11%

Pembatasan akan dilakukan pada angkutan barang barang dengan sumbu tiga atau lebih (tipe truk yang mempunyai 3 sumbu roda atau lebih). Kemudian mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

"Tapi saya tekankan yang dilarang ini yang sumbu tiga ya, jadi (truk) yang besar. Karena kita tahu kendaraan yang besar sekali ini muatannya banyak itu biasanya bergeraknya lambat ya. Tentu ketika bergerak lambat ini bisa berpengaruh pada kendaraan lain," jelasnya.

Dia menambahkan, pembatasan operasional truk angkutan barang ini akan diberlakukan diberlakukan pada 5 sampai 16 April 2024.

"Pengecualiannya, umumnya adalah yang memang itu barang pokok ya. Sembako, bahan bakar minyak-gas, kemudian hantaran uang. Sementara di luar itu memang diminta untuk tidak bergerak dengan sumbu tiga," kata Adita.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat