Kuartal I 2024, Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,4 T
![Kuartal I 2024, Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,4 T](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/97899cf95c5f86a115d5c4e246756e6f.jpg)
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10,1 triliun dengan laba bersih Rp1,4 triliun pada kuartal I 2024. Laba sebelum pajak (PBT) UNVR tercatat meningkat sebesar 131 basis poin dibandingkan periode yang sama di tahun lalu menjadi sebesar 18,4%.
Untuk marjin kotor UNVR juga melonjak sebesar 61 basis poin dibandingkan periode yang sama di tahun lalu menjadi 49,9%,
"Pertumbuhan laba bersih di kuartal I 2024 meningkat 3,1% dibandingkan tahun lalu didorong oleh peningkatan marjin kotor dan manajemen modal kerja yang efektif," ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap saat konferensi pers secara daring, Rabu (24/4).
Baca juga : Kinerja Kuartal IV-2023 Unilever Indonesia Turun Akibat Boikot
Selama kuartal pertama di tahun ini, UNVR mengoptimalkan momen Ramadan dan Idul Fitri untuk meluncurkan produk baru guna memenuhi kebutuhan konsumen di segmen premium. Seperti meluncurkan varian baru Tin & Zaitun di bodywash Lifebuoy, Tresemme Serum dan Pepsodent Electric Toothbrush.
"Kami juga meluncurkan sikat gigi listrik terbaru dari Pepsodent dengan teknologi unggulan. Kami menyentuh konsumen di semua lapisan, dan kami terus mencari lebih banyak peluang untuk memperluas portofolio kami," jelas Benjie.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan UNVR Vivek Agarwal mengatakan gejolak geopolitik di Timur Tengah pasca serangan Iran ke Israel tidak mempengaruhi rantai pasok global Unilever. Pihaknya mengaku telah memiliki kontrak jangka panjang untuk mengamankan rantai pasok guna memproduksi suatu produk.
Baca juga : Laba Unilever Indonesia Anjlok 10,51% Setelah Aksi Boikot Israel
"Kami memiliki lebih dari satu pemasok untuk satu material sehingga rantai pasokan kami sangat tangguh. Dalam masalah geopolitik ini, kami tidak melihat risiko gangguan dalam rantai pasokan," tegasnya.
Selain itu, masalah pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah juga dianggap tidak mengganggu rantai pasok Unilever dalam hal ketersediaan produk. Vivek menyebutkan bahwa lebih dari 95% dari portofolio produk makanan UNVR dihasilkan di dalam negeri.
"Walaupun begitu, ada bahan-bahan yang diimpor oleh kami. Tapi, pelemahan rupiah ini tidak mengganggu rantai pasokan, hanya mungkin mempengaruhi biaya material," ucapnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Colorpak Indonesia Bagikan Dividen Rp39,28 Miliar
Pluang Bantu Investor Muda Kenali Pasar Saham dengan Baik
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah
Panduan Singkat untuk Trading Indeks
CSAP Catatkan Pendapatan Rp16,45 Triliun pada 2023
BATR Catat Pertumbuhan Laba Bersih 18%
Pendapatan WISEL Naik 36%, Laba Bersih Melonjak 32%
MTDL Bagikan Dividen Sejumlah Rp257,8 Miliar dengan Payout Ratio 39,6%
WIM (NASI) Optimistis Laba Bersih Melonjak di 2024
LTLS Tebar Dividen Rp35 per Saham, Cair 13 Juni
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap