visitaaponce.com

Bahlil Lahadalia Kejar Investasi untuk Gapai Swasembada Gula

Bahlil Lahadalia Kejar Investasi untuk Gapai Swasembada Gula
Menteri Investasi Bahlil Lahadalila(MI/Susanto)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tengah mengejar investasi di sektor komoditas gula. Ia pun menggelar rapat perdana pada Selasa, (30/4) di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

"Sekarang ini kita masih impor gula terus. Kemudian diputuskanlah untuk melakukan konsolidasi percepatan swasembada gula dengan memfasilitasi investasi komoditas gula," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Jumat (3/5).

Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024 yang ditetapkan pada 19 April 2024, Bahlil ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Satgas itu dibentuk untuk melakukan percepatan fasilitasi investasi komoditas tebu yang terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa di Merauke.

Baca juga : Kementan Jaga Produksi Pastikan Stok Gula Aman Selama Ramadan hingga Lebaran

Bahlil menjelaskan terdapat empat klaster wilayah dengan total lebih dari dua juta hektare (ha) lahan yang bakal disulap menjadi wilayah pengembangan swasembada gula terintegrasi bioetanol. 

Klaster 1 dan 2 dengan luas lahan 1 juta ha di Merauke bakal diubah menjadi kebun tebu. Lalu, klaster 3 dan 4 dengan luas lahan 504.373 ha dan 400.000 ha juga siap digunakan untuk kebun tebu.

"Total rencana investasi perkebunan tebu terintegrasi swasta klaster 3 diperkirakan mencapai US$5,62 miliar atau setara Rp83,27 triliun," jelas Bahlil.

Baca juga : Soal Dugaan Korupsi Bahlil, KPK: Kami akan Cari Tahu Kebenarannya

Ia mengungkapkan kebijakan itu akan menjadi investasi yang besar sehingga investor yang masuk harus memiliki kredibilitas nyata. Ia juga menambahkan, setiap investor yang ingin ikut ambil bagian pada proyek ini diwajibkan mampu memenuhi hak-hak adat.

”Nanti kebunnya secara teknologi, pakai mesin. Kemudian pabriknya juga pada skala yang besar. Ke depan, investasinya melibatkan orang daerah. Jangan investornya yang tumbuh tapi masyarakatnya mati. Enggak boleh! Kita mau adil," tegas Bahlil.

Ia kemudian mengungkapkan pihak Badan Karantina Indonesia (Barantin) telah mengetes bibit tebu yang didatangkan langsung dari Australia. Diharapkan bibit ini mampu menjadi bibit unggul yang bisa menghasilkan tanaman tebu yang berkualitas. Pelaksanaan investasi swasembada gula dan bioetanol ini diperkirakan akan terlihat hasilnya di 2027. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat