visitaaponce.com

Hilirisasi Nikel Disebut Sebagai Masa Depan Industri

Hilirisasi Nikel Disebut Sebagai Masa Depan Industri
Narasumber dalam Kuliah Umum di PTVM Cyrillus Harinowo bersama dengan Direktur PTVM Dr. Ing Yuliadi Erdani M.Sc.(MI/HO)

KULIAH umum yang diselenggarakan Politeknik Tridaya Virtu Morosi (PTVM), Senin (13/5), dengan menghadirkan Komisaris Independen Bank Central Asia (BCA) Cyrillus Harinowo membawa angin segar dan perspektif baru dalam pemahaman hilirisasi nikel di Indonesia.

Dalam kuliah umumnya, Cyrillus menekankan bahwa hilirisasi nikel bukan hanya strategi ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah, tetapi juga kunci untuk membuka peluang pasar yang lebih luas dan menciptakan lapangan kerja baru. 

Cyrillus juga menjelaskan bahwa hilirisasi nikel adalah masa depan industri, bukan hanya dari segi material tetapi sebagai penyangga ekonomi yang solid.

Baca juga : Politikus NasDem: Mayoritas Investor dari Tiongkok, Hilirisasi Rugikan RI

Salah seorang pimpinan di PTVM, Prof Hanna mengatakan kuliah umum ini diharapkan dapat memberi pemahaman lebih dalam terkait hilirisasi bagi para mahasiswa.

"Harapannya, mahasiswa dapat memahami bahwa hilirisasi bukan hanya dari segi material semata tetapi yang akan terjadi di masa depan adalah hilirisasi sangat penting dalam dunia bisnis karena dapat meningkatkan nilai tambah produk, membuka peluang pasar yang lebih luas, dan memberikan keuntungan ekonomi. Proses ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah,” kata Hanna dalam keterangan resmi Rabu (15/5).

Hanna menyoroti sering kali diskusi tentang hilirisasi nikel cenderung fokus pada dampak negatifnya, seperti kerusakan lingkungan, kehilangan habitat lokal, masalah kesehatan, deforestasi, dan polusi. 

Baca juga : Indonesia dan Australia Jalin Kerja Sama Dorong Industri Kendaraan Listrik 

Dia menekankan ada manfaat signifikan dari hilirisasi, termasuk penciptaan lapangan kerja dan stimulasi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Hanna menambahkan proses ini berpotensi mengubah pengetahuan dan paradigma masyarakat terhadap industri nikel.

"Hilirisasi nikel telah memosisikan Sulawesi Tenggara sebagai pilar penting dalam ekonomi energi global, setara dengan provinsi lain di Indonesia dalam hal memberikan nilai tambah dan menguatkan perekonomian,” ungkapnya.

Hanna berharap, ke depannya, para pemilik smelter dan dunia industri, baik dalam dan luar negeri, yakin bahwa apa yang dilakukan Politeknik Tridaya Virtu Morosi adalah menyiapkan anak didiknya sebagai tenaga kerja yang akuntabel dengan kemampuan teknologi tingkat tinggi yang sejalan dengan visi industri nikel.

Baca juga : Program Hilirisasi Jokowi Jangan Berhenti Setelah 2024

“Kami ingin menyiapkan anak didik kami sebagai tenaga kerja yang akuntabel dengan kemampuan teknologi tingkat tinggi yang sejalan dengan visi industri nikel. Semoga ke depannya kegiatan ini dapat dilakukan secara periodik bukan hanya  materi yang menyangkut dunia industri nikel tetapi perlu juga komunikasi budaya dan cross cultural understanding untuk memahamkan budaya kerja dari beberapa negara sebagai pembanding terhadap dunia kerja indonesia,” pungkasnya.

Politeknik Tridaya Virtu Morosi (PTVM) merupakan institusi pendidikan vokasi yang beroperasi di bawah pengawasan Yayasan Andrew Zhu & Tony Zhou. 

Saat ini, PTVM menawarkan tiga program Diploma-3, meliputi Teknologi Metalurgi Industri Logam, Teknologi Listrik Industri Logam, dan Teknologi Sipil, dengan harapan lulusannya yang memenuhi syarat akan dapat mengisi posisi di perusahaan besar seperti Virtue Dragon Nickel Industry, Obsidian Stainless Steel, dan Gunbuster Nickel Industry. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat