visitaaponce.com

Tangkap Peluang Pasar, Pelaku Bisnis Perlu Kuasai Kecakapan Digital

Tangkap Peluang Pasar, Pelaku Bisnis Perlu Kuasai Kecakapan Digital
Ilustrasi(123rf.com)

BISNIS di era digital bergerak makin cepat. Go digital pun sudah jadi pilihan kecakapan wajib yang mesti dikuasai para pelaku bisnis modern, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

”Kecakapan digital bagi pelaku usaha sudah pantang ditawar. Mengintip peluang pasar yang ngetren, lalu menginovasi produk dan memasarkannya dengan konten promosi digital agar produk kita dikenal luas merupakan kecakapan yang harus dikuasai,” ujar founder Mudyk Institute Riyanto pada diskusi literasi digital yang digelar chip in, di Alun-alun Taman Bujang Upik, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (19/5).

Mengusung tema Kiat Membangun Usaha di Era Digital, diskusi luring (offline) ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan sejumlah komunitas di Merangin. Riyanto melanjutkan dengan kecakapan digital, pasar bisnis modern bisa makin luas. Bukan hanya antar daerah atau provinsi, tetapi bisa lintas negara. Itu sebabnya, kolaborasi para pelaku menjadi solusi jitu.

Baca juga : Kemenkominfo Gelar Sarasehan Nasional dan Workshop Literasi Digital untuk Tingkatkan Ekonomi Warga Desa

”Produksi bisa dikerjakan orang lain, begitu juga promosi bisa minta bantuan influencer. Distribusi bisa dikerjakan perusahaan delivery. Semua kini bisa dikelola secara digital dengan kecakapan digital, tapi tetap mesti dikontrol dan bijak menggunakannya,” kata Riyanto.

Dari perspektif berbeda, menurut influencer Tiffani Anggina, ketatnya persaingan bisnis di era digital memaksa kalangan bisnis mesti jeli mengintip tren pasar. Semua bisa diintip trennya di berbagai lokapasar digital dengan pergerakan yang paling tinggi repeat ordernya.

"Namun, etika dan tata krama digital tetap mesti dihormati, lantaran ancaman plagiasi bisnis ada aturan hukumnya di UU ITE," ujar Tiffani selaku key opinion leader dalam diskusi yang dipandu Anggi Kurniawan. Sementara itu, Kepala Bidang TIK Dinas Kominfo Merangin Epri Darunanto mengingatkan, saat bertransaksi di ranah digital, cari tahu website yang diakses dan pastikan aplikasi untuk bertransaksi adalah situs web resmi. Semua bisa diakses lewat Google, Play Store atau App Store.

Baca juga : Kominfo Gelar Literasi Digital Meraup Cuan Lewat Media Sosial

”Juga ketika bertransaksi, jangan di ruang publik dengan koneksi yang gratisan, karena hacker selalu mengancam. Mereka bisa menjebol akun bisnis dan menyedot saldo kita. Perkuat akun kita dengan password yang kuat dan unik, kalau perlu dengan 2 factor autentification,” tutup Epri.

Untuk diketahui, gelaran diskusi chip in seperti di Merangin merupakan bagian program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Pada 2023, ada 24,6 juta orang mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. Program ini diharapkan bisa menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai akhir 2024.

Tahun ini program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi dan ormas sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat