visitaaponce.com

Ekonom Nilai Usulan Defisit Rendah Sulit Terealisasi

 Ekonom Nilai Usulan Defisit Rendah Sulit Terealisasi
Ilustrasi grafik penurunan penerimaan negara.(Dok. Freepik)

USULAN untuk menekan defisit anggaran di tahun depan dinilai sulit dilakukan. Itu karena penerimaan negara dalam beberapa waktu terakhir dalam kondisi yang menantang dan prakiraan besarnya kebutuhan belanja tahun depan untuk mengakomodasi program pemerintahan baru.

"Belum lagi di tahun depan dan bahkan empat tahun mendatang ada porsi jatuh tempo utang, sehingga ini akan mempersulit (mencapai defisit rendah)," ujar periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Selasa (18/6).

Defisit yang rendah juga disebut sukar tercapai meski di tahun depan pemerintah tetap menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Menurutnya, itu tak serta merta dapat memberikan ruang bagi pemerintah untuk melakukan ekspansi belanja.

Baca juga : Jelang Akhir 2022, Defisit Anggaran Hanya 1,22% dari PDB

Sejatinya pemerintah menyusun angka defisit anggaran tahun depan di kisaran 2,45% hingga 2,82% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut dituangkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) yang disampaikan ke DPR beberapa waktu lalu.

Namun dalam pembahasan awal dengan parlemen, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menyampaikan usulan untuk menekan defisit anggaran di kisaran 1,5% hingga 1,8% dari PDB. Hal itu menurutnya dapat dilakukan sekaligus memberikan ruang fiskal bagi pemerintahan baru.

Yusuf mengatakan, besaran ideal defisit anggaran tahun depan sebetulnya juga akan ditentukan pada realisasi APBN di tahun ini. "Bagaimanapun juga, ada beberapa pos anggaran yang sifatnya tidak kecil, sebut saja, belanja infrastruktur, pengentasan kemiskinan (belanja bansos dan subsidi), hingga belanja perpajakan (pemberian insentif)," tuturnya.

"Jadi, kalau ingin menekan defisit di kisaran 1,5% hingga 1,8%, beberapa pos anggaran harus dimaksimalkan di tahun ini," pungkas Yusuf.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat