Ekonom Nilai Usulan Defisit Rendah Sulit Terealisasi
![Ekonom Nilai Usulan Defisit Rendah Sulit Terealisasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/6fe544ab23bc96d7fc12854c978807fe.jpg)
USULAN untuk menekan defisit anggaran di tahun depan dinilai sulit dilakukan. Itu karena penerimaan negara dalam beberapa waktu terakhir dalam kondisi yang menantang dan prakiraan besarnya kebutuhan belanja tahun depan untuk mengakomodasi program pemerintahan baru.
"Belum lagi di tahun depan dan bahkan empat tahun mendatang ada porsi jatuh tempo utang, sehingga ini akan mempersulit (mencapai defisit rendah)," ujar periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Selasa (18/6).
Defisit yang rendah juga disebut sukar tercapai meski di tahun depan pemerintah tetap menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Menurutnya, itu tak serta merta dapat memberikan ruang bagi pemerintah untuk melakukan ekspansi belanja.
Baca juga : Jelang Akhir 2022, Defisit Anggaran Hanya 1,22% dari PDB
Sejatinya pemerintah menyusun angka defisit anggaran tahun depan di kisaran 2,45% hingga 2,82% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut dituangkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) yang disampaikan ke DPR beberapa waktu lalu.
Namun dalam pembahasan awal dengan parlemen, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menyampaikan usulan untuk menekan defisit anggaran di kisaran 1,5% hingga 1,8% dari PDB. Hal itu menurutnya dapat dilakukan sekaligus memberikan ruang fiskal bagi pemerintahan baru.
Yusuf mengatakan, besaran ideal defisit anggaran tahun depan sebetulnya juga akan ditentukan pada realisasi APBN di tahun ini. "Bagaimanapun juga, ada beberapa pos anggaran yang sifatnya tidak kecil, sebut saja, belanja infrastruktur, pengentasan kemiskinan (belanja bansos dan subsidi), hingga belanja perpajakan (pemberian insentif)," tuturnya.
"Jadi, kalau ingin menekan defisit di kisaran 1,5% hingga 1,8%, beberapa pos anggaran harus dimaksimalkan di tahun ini," pungkas Yusuf.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal dan Terapkan Asas Ultimum Remedium
CEO Freeport Jelaskan Urgensi Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat
Negara Tekor dan Alasan Kebijakan Harga Gas Murah Gagal Capai Target
Dirjen Migas ESDM Tanggapi Menperin Ingin HGBT untuk Semua Industri
Kemenkeu : Penghentian Penyidikan Pidana Cukai untuk Optimalisasi Penerimaan Negara
Pengamat: Sektor Properti di Era Pemerintahan Baru Diprediksi Membaik
Hipmi Nyatakan Dukungan Penuh untuk Pembangunan IKN
Jakarta Fair Kemayoran 2024 Dipastikan Lebih Nyaman untuk Pengunjung
JIka Masuk OECD, PDB Indonesia Bisa Naik
Sukses Bawa UMKM Go Global, Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap