visitaaponce.com

RS PON Bantah Tukul Arwana Stroke akibat Vaksinasi Covid-19

RS PON Bantah Tukul Arwana Stroke akibat Vaksinasi Covid-19
Tukul Arwana.(Antara/Dewi Fajriani.)

KONDISI Tukul Arwana yang kini mengalami pendarahan otak bukan disebabkan oleh kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) covid-19. Tukul dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) pada Rabu (22/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB, setelah sempat dikabarkan tak sadarkan diri.

"Tidak ada korelasi antara stroke pendarahan otak dengan vaksinasi covid-19, apalagi disebutkan stroke pendarahan akibat KIPI covid-19. Apapun merek vaksinnya, belum ada yang mengatakan bahwa ada risiko terjadi stroke pendarahan akibat vaksin. Ini perlu kami klarifikasi. Secara ilmiah pun tidak ada hubungannya," kata Direktur Utama Rumah Sakit PON dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS dalam konferensi pers daring pada Jumat (24/9).

KIPI yang biasa terjadi akibat vaksinasi, kata dr. Mursyid, di antaranya demam beberapa hari hingga rasa nyeri di bekas suntikan. "Itu efek biasa dan akan hilang, tidak akan menimbulkan dampak sama sekali."

Terkait kabar vaksinasi meningkatkan kekentalan darah sehingga bisa menimbulkan pecahnya pembuluh darah, dr. Mursyid menyangkalnya. "Kami tidak pernah menerima pasien pascavaksinasi mengalami stroke. Dari beberapa laporan yang kami dapatkan dari teman-teman spesialis syaraf juga tidak ada pasien yang mengalami stroke setelah vaksinasi. Beberapa perhimpunan yang berhubungan dengan vaksinasi sudah menyusun SOP terkait ini," kata dia.

Tukul Arwana saat ini sedang menjalani perawatan di RS PON, Kramat Jati, Kota Jakarta Timur, karena stroke akibat pendarahan otak yang dia alami beberapa waktu lalu. Ada sejumlah faktor penyebab seseorang mengalami stroke pendarahan otak di antaranya faktor-faktor yang bisa dikontrol dan tidak.

"Kalau yang bisa dikontrol adalah gaya hidup. Yang tidak bisa dikontrol ya usia atau misalnya ras. Ras kulit hitam jauh lebih berisiko dibanding ras kulit putih," kata dr. Mursyid.

Pembuluh darah, kata dr Mursyid, sejatinya memiliki titik lemah yang pada waktu tertentu bisa meningkat. Ketika terdapat pembekuan pada darah, darah bisa keluar dari pembuluh darah lemah tersebut dan mengganggu fungsi otak. "Stroke jenis pendarahan otak ini hanya 20 persenan dibanding stroke jenis penyumbatan pembuluh darah."

Lebih lanjut dr. Mursyid mengingatkan agar masyarakat untuk bisa mengenali tanda-tanda dari penyakit stroke melalui metode FAST (wajah terkulai, tangan lemah, sulit bicara, panggil bantuan). Tanda pertama orang dapat diduga terkena stroke yang mudah dikenali, yakni wajah tampak terkulai. Pada tanda ini, wajah seseorang akan terlihat tidak simetris. 

Tanda kedua dapat terlihat dari lemahnya satu sisi tangan yang terjadi secara tiba-tiba. Dia menjelaskan saat seseorang beraktivitas, kemudian salah satu lengan sulit untuk digerakkan atau tidak mampu terangkat secara simetris, dapat diduga orang tersebut tersuspek stroke.

Tanda ketiga, kata Mursyid, orang yang mengalami stroke cenderung sulit untuk berbicara, berbicara tidak jelas, atau bahkan menjadi cadel (sulit melafalkan suatu kata). "Kemudian, pada saat bicara, mungkin cadel bicaranya, bahkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik," kata dia. 

Ia mengimbau kepada masyarakat, apabila telah mengenali ketiga tanda tersebut, harus segera dibawa ke rumah sakit agar pasien stroke mendapatkan penanganan yang optimal sesuai dengan golden period (waktu penanganan terbaik) pasien. "Kalau terjadi stroke segera ke rumah sakit. Apapun, kapanpun, jangan menunggu sesuatu. Kenali gejalanya. Kalau ada seperti itu pergi ke UGD rumah sakit. Makin cepat ditangani, makin baik hasilnya," tegas dia. 

Baca juga: Cerita Anak saat Terima Kabar Tukul Masuk RS PON Cawang

Terkait kondisi Tukul Arwana saat ini, RS PON menolak memberikan penjelasan rinci karena terkait dengan kode etik kedokteran. "Terkait kondisi, silakan konfirmasi dengan anggota keluarga beliau," kata dr. Mursyid. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat