Ibnu Jamil Mengaku Kesulitan Belajar Bahasa Sunda untuk Film Nana
![Ibnu Jamil Mengaku Kesulitan Belajar Bahasa Sunda untuk Film Nana](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/def86adde007622732b6ed44ecaef448.jpg)
AKTOR Ibnu Jamil mengaku merasa kesulitan sekaligus tertantang ketika belajar dan berlatih bahasa Sunda lawas untukmendalami perannya di film Before, Now & Then (Nana) garapan Kamila Andini.
"Saya orang Jakarta, Betawi asli. Disuruh (bicara) bahasa Sunda, ya, mesti PR harus ada proses di workshop-nya. Tapi itulah sebagai aktor, yang kalau kita serius dan jatuh cinta sama proyeknya, pasti totalitas menjalankannya," kata Ibnu saat dijumpai wartawan, dikutip Jumat (28/1).
Ibnu bercerita, sebelumnya, ia pernah terlibat dalam proyek film televisi (FTV) dengan dialog bahasa Sunda. Namun, perannya di film kali ini menuntut dirinya mempelajari kembali bahasa Sunda era 60-an yang memiliki perbedaan karakteristik dengan masa sekarang.
Baca juga: Tayang Perdana, Film Ben & Jody Tuai Tanggapan Positif
"Pas tiba-tiba dapat telepon, dapat undangan casting. Tapi filmnya bahasa Sunda. Oke, nggak apa-apa dicoba. Dicoba pas casting, oh, aman. Pas workshop-nya, ribet, karena ada ahli-ahli bahasa Sunda. 'Kang Ibnu itu mah bahasa Sundanya FTV'," cerita Ibnu.
Meski merasa kesulitan, ia merasa gembira bisa terlibat dalam proyek film Nana sebab sebelumnya sudah tertarik dengan karya-karya Kamila Andini.
Terlebih, film buatan Kamila, kata Ibnu, biasanya menawarkan sesuatu yang berbeda, termasuk karakternya di film Nana, yang tidak seperti karakter mainstream yang pernah ia mainkan sebelumnya.
"Ini film pertama saya bersama dengan mbak Kamila Andini yang sebelumnya saya sudah incar lama banget karena dari awal saya nonton film keduanya Sekala Niskala, saya sudah jatuh cinta dengan karya-karyanya," akunya.
Ia juga merasa senang ketika mendapat kabar bahwa film Nana masuk ke Festival Film Berlin.
Menurutnya, hal tersebut bisa dijadikan parameter bahwa film Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memiliki prestasi yang mampu berbicara di festival-festival luar. Kemajuan film Indonesia dalam sisi kualitas, kata Ibnu, sudah bisa bersaing dengan film-film dari mancanegara.
"Mudah-mudahan ini adalah ekosistem yang sudah mulai tumbuh sehat dan bisa lebih maju lagi. Itu bisa berdampak tidak hanya kami sebagai filmmaker, tapi juga buat penonton Indonesia bisa punya banyak alternatif dan tontonan yang berkualitas," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Sean “Diddy” Combs Kehilangan Gelar Kehormatan dari Universitas Howard
Kelly Osbourne Berharap Dijauhkan Dari Kanker
Miley Cyrus tidak Yakin Ingin Punya Anak
Selena Gomez Kemungkinan tidak akan Adakan Tur Konser dalam Waktu Dekat
Riri Antoni Jajal Peruntungan di Dunia Musik
Melanie Putria, Kecanduan Lari Hingga ke Luar Negeri
Termasuk Film Panjang Terbaik, Nana Bawa Pulang 5 Piala Citra
Lewat Nana, Vida Sylvia Raih Piala Citra untuk Penata Artistik Terbaik
Tiga Peraih Penghargaan Internasional Bersaing untuk Film Terbaik FFI 2022
Yuk Mengenal Nana Eks Personel After School, Dari Idol K-Pop Menjadi Aktris
Kejutkan Penggemar, Nana Eks After School Muncul dengan Badan Penuh Tato
Serigala Betina dalam Nana
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap