visitaaponce.com

Shye Rlis Video Musik Corduroy

MUSISI pop elektro Singapura Shye telah merilis video klip untuk single terbarunya Corduroy yang diambil dari mini album, Hello Trinity, yang dirilis November lalu. 

Video klip tersebut ditayangkan secara perdana di NME Asia, akhir pekan lalu, tidak lama setelah ia mendapatkan penghargaan Best New Artist (Asia) di gelaran Bandlab NME Awards 2022. 

Berbeda dengan video-video musik Shye sebelumnya, yang mengusung konsep DIY (do it yourself), video klip Corduroy menunjukkan dunia Shye dari perspektif yang berbeda. 

Baca juga: HIVI! Tandai 13 Tahun Berkiprah dengan Pertunjukan ThirteenOnThirty

“Konsep dasar dari video musik ini adalah tentang seorang perempuan yang mengunjungi seorang ahli kacamata dan ia kemudian melalui sebuah proses transformasi. Sutradara dari video ini, Jun Xiang, ingin menunjukkan kepribadianku lewat sebuah video musik yang dibuat sedemikian rupa dengan lewat sebuah sesi pemeriksaan mata. Sangat penting bagi Jun untuk menampilkan berbagai mood dan tone berbeda sepanjang lagu ini dan hal itu membantu kami untuk tetap menyimpan sebuah misteri dari video ini,” ujar Shye.

“Bagiku, pesan dari video ini adalah bahwa kita selalu mencoba untuk mendapatkan jawaban. Namun kadang yang kita butuhkan adalah sebuah tes mata agar kita dapat melihat segalanya dengan jelas dengan bantuan kacamata baru,” lanjutnya.

“Jun Xiang merupakan seorang sutradara yang baru-baru ini berkolaborasi denganku. Ia menyutradarai video musik Singapore's National Day Parade 2021 yang turut menampilkanku dan dari sana lah aku kenal dengannya,” ungkap Shye. “Aku lalu mengirimkan lagu Corduroy dan memberikan kebebasan kreatif baginya. Ia sebetulnya adalah seorang flmmaker dibanding seorang sutradara video musik, dan perspektif berbeda itu menjadikan video ini menjadi sangat menarik.”

Di usianya yang masih menginjak 19 tahun, Shye merilis mini album Hello Trinity untuk merayakan tahun terakhirnya sebagai seorang remaja dan sebagai tonggak pencapaian di kariernya yang dimulai saat ia berumur 16 tahun, 3 tahun lalu. 

Shye menjelaskan, “‘Hello Trinity merangkum semua pikiran-pikiranku selama tahun lalu dan semua proses emosi yang aku lewati serta masa tenang setelah badai berlalu," kata Shye.

“Nantinya, saat aku melihat ke belakang, aku ingin karya ini merefeksikan suatu periode tertentu di hidupku dan untuk selalu ingat bahwa aku tidak menyia-nyiakan masa mudaku. Jalan menuju pencarian jati diri dan empowerment harus melewati berbagai rintangan dan semua pelajaran yang datang memang tidaklah mudah, tapi hal-hal itu penting untuk dilewati. Akhirnya akulah yang menyelamatkan diriku sendiri,” imbuhnya.

 Sejumlah single telah Shye lepas di mini album ini seperti How R U Sleeping, ITIM, dan Not Rly, yang sukses di berbagai platform streaming di Asia, terutama Spotify tempat musik Shye diftur di 8 playlist New Music Friday termasuk Indonesia, .ORG, Indie Shufe, Pop Rising, dan Jasmine, serta playlist Rising 65 dan Women of Singapore di mana Shye dipilih menjadi cover playlist tersebut. 

Pada Desember 2021 lalu, wajah Shye diftur di sebuah billboard di Times Square New York yang ikonik sebagai bagian dari kampanye EQUAL Spotify. 

Shye siap merilis banyak musik baru tahun ini dimulai dengan sebuah single pada Februari ini yang ia dedikasikan kepada semua pendengarnya yang telah setia mendengarkan musiknya sejak album perdananya, Days to Morning Glory, yang masuk ke daftar 25 Best Asian Albums of 2020 NME. (RO/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat