visitaaponce.com

BNI Java Jazz Festival 2022, Pekerja Panggung Kenyang Dan Pemusikpun Senang

BNI Java Jazz Festival 2022, Pekerja Panggung Kenyang Dan Pemusikpun Senang
Keceriaan para penonton pada hari pertama BNI Java Jazz Festival 2022, Jumat (27/5).(MI/Briyanbodo Hendro Kusumo)

KEMBALINYA gelaran BNI Java Jazz Festival tahun ini turut menumbuhkan asa para pekerja di industri pertunjukan dan musik untuk kembali bergerak. Selama kurun dua tahun belakang, Gofi, 32, lebih sibuk mengurusi bisnis kuliner istrinya.

Pekerjaannya sebagai monitor engineer yang berhubungan dengan tata suara panggung pun ia tepikan. Melihat industri pertunjukan dan musik mati suri selama pandemi covid. Jadwal Gofi sebelum pandemi, biasanya ia mengurusi hingga 20-an acara dalam sebulan. Bahkan, dalam sebulan saking padatnya ia cuma bisa libur dua kali. Saat pandemi, paling mentok cuma 10-an acara.

Karena itu, Gofi cukup antusias menyambut kembalinya festival musik diadakan secara luring.

"Ya kemarin mah serabutan saja. Ada yang dikerjakan ya jalan. Yang penting bisa hasilkan uang. Ketika ada teman butuh bantuan, ya ikut. Senang tentunya dan bersyukur sekarang sudah mulai normal lagi,” kata Gofi saat ditemui Media Indonesia di sela tugasnya di panggung Wonderfull Indonesia BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, (28/5).

Seperti Gofi, Surya Wiratama, 31, yang biasanya menangani manajemen pertunjukan pun harus mengalihkan fokusnya ke bisnis sampingannya, cuci sepatu akibat mandeknya kegiatan. Ia mengatakan para pekerja panggung yang kebanyakan adalah pekerja lepas dan pemasukan mereka bergantung pada intensitas pertunjukan, tentu sangat terimbas selama kurun dua tahun ke belakang. Akibat kosongnya jadwal.

"Tentunya ya yang paling dasar adalah pendapatan. Orang seperti saya misalnya di show management kan juga tidak bekerja dan bergantung ke satu orang. Kalau ada event, ya bisa dibilang cukup. Nah, kalau tidak ada tentu itu struggling. Beberapa cerita dari teman bahkan mereka harus mengambil tabungan yang seharusnya bisa digunakan di masa mendatang,” kata Surya yang sudah berprofesi di bidang manajemen pertunjukan selama 12 tahun.

Bagi Gofi dan Surya, kembalinya BNI Java Jazz Festival tahun ini bisa menjadi ajang reuni bagi sejawat seprofesi mereka. Selain juga karena mereka bisa mendapat pemasukan kembali. Di gelaran festival yang berlangsung selama tiga hari, 27-29 Mei ini Gofi pun bisa lega karena ia juga mengajak sekitar 10 krunya untuk kembali bekerja.

“Kami sangat senang. Apa lagi momen sekarang ini ya. Antusias banget karena berharap ini sukses sampai akhir. Cuma bisa berharap semoga bisa tetap dan terus berlanjut,” tambah Surya.

Gofi dan Surya pun berharap ke depan para pekerja panggung bisa mendapat atensi yang lebih ideal. Baik secara perlindungan pekerjaan maupun ada skema jaring sosial yang mampu melindungi mereka seperti saat keadaan kahar pandemi. "Kami yang di belakang panggung ini juga vital. Krusial. Jadi harus lebih diakui saja ke depannya,” ujar Gofi.

Antusiasme tentu bukan cuma dikerjakan para pekerja panggung yang akhirnya mereka bisa mendapat cuan. Para pemusik, yang selama ini lebih akrab dengan layar virtual juga sangat senang kembali manggung di hadapan penonton secara langsung.

"Memang kami sepertinya puncak gunungnya doang. Di industri ini banyak yang bekerja di balik layarnya. Dan ketika industrinya mulai jalan lagi, senangnya bukan main. Kebahagiaan satu orang di industri ini rasanya juga jadi kebahagiaan semua orang. Mudah-mudahan kondisinya stabil, membaik dan bisa seperti sedia kala lagi," kata gitaris Lomba Sihir, Rayhan Noor.

Hal itu juga diungkapkan The Bakuucakar yang baru manggung secara terbuka untuk publik di BNI Java Jazz Festival 2022. Setelah dua tahun melewati pandemi, ini menjadi kelegaan bagi mereka bisa berbagi energi secara langsung dengan penonton.

“Ini festival pertama kami di pandemi. Yang benar-benar terbuka juga untuk publik. Kemarin konser offline tapi ya semi privat. Secara teknis, ini jadi rutinitas buat kami. Secara non-teknis, senang banget melihat semua ini. Setelah melewati dua tahun pandemi kemarin. Mudah-mudahan bisa lebih baik,” ungkap drummer The Bakuucakar Rayendra Sunito.

Tahun 2022 memang boleh dianggap sebagai musim kembali mekarnya industri pertunjukan dan musik. Kini festival dan konser sudah antre jadwal untuk diselenggarakan.

BNI Java Jazz Festival 2022 menjadi festival musik internasional pertama yang terselenggara di Indonesia dalam masa pandemi ini. Dalam edisi ke-17, mereka juga tetap mengundang beberapa penampil internasional seperti Jojo, PJ Morton, dan The Temptation. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat