visitaaponce.com

Album Baru Yaya Bey Mengeksplorasi Romansa yang Bebas, Women Empowerment, dan Self Love

Album Baru Yaya Bey Mengeksplorasi Romansa yang Bebas, Women Empowerment, dan Self Love
Yaya Bey(MI/HO)

YAYA Bey adalah seorang musisi R&B dengan karya-karya penuh cerita menarik. Ia dapat dengan mulus menavigasi suka dan duka kehidupan yang hadir melalui musiknya. Album baru Bey, Remember Your North Star, yang dirilis Jumat (17/6) melalui Big Dada, merangkum berbagai rollercoaster emosi lewat perpaduan genre soul, jazz, reggae, afrobeat, dan hip-hop yang penuh rasa. 

Kepiawaiannya dalam bercerita ditampilkan melalui single utama album ini, Keisha, sebuah ekspresi dari para perempuan yang muak ketika telah memberikan segalanya untuk suatu hubungan, namun tubuh maupun pikiran mereka sepertinya tidak pernah cukup. 

Kemampuan Bey untuk memahami sifat kaleidoskopik emosional perempuan, khususnya perempuan kulit hitam, adalah inti dari keseluruhan albumnya. 

Baca juga: Yaya Bey Gandeng DJ Nativesun di Single Pour Up 

Tema-tema seputar misogini, trauma trauma generasi, romansa bebas, hubungan dengan orangtua, women empowerment, dan self-love dibahas Bey sepanjang album Remember Your North Star, membuktikan bahwa perjalanan menuju kedamaian tidaklah selalu mulus dan banyak pelajaran yang dapat dipetik sepanjang perjalanan.

"Aku melihat sebuah tweet yang mengatakan, 'Perempuan berkulit hitam tidak pernah melihat cinta yang sehat atau dicintai dengan cara yang sehat.' Ini merupakan suatu luka yang dalam bagi kami dan membuatku berpikir tentang tanggapan kami terhadap hal ini sebagai perempuan kulit hitam," kata Bey tentang inspirasi dari judul album Remember Your North Star, sebuah proyek yang sepenuhnya ia tulis sendiri, dengan ia juga menjadi produser utama dengan bantuan Aja Grant (dari Phony Ppl) dan DJ Nativesun. 

"Jadi album ini menjadi semacam tesisku. Meskipun kita memiliki peran untuk menjadi berbagai tipe perempuan yang berbeda, pada akhirnya kita menginginkan cinta: cinta akan diri sendiri dan cinta dari komunitas kita. Album ini adalah pengingat akan tujuan itu," lanjutnya.

Pendekatan tanpa filter dan natural Bey terdengar di album Remember Your North Star dan hal tersebut dipengaruhi oleh masa kecilnya di Jamaica, Queens. 

Lagu Big Daddy Ya menampilkan kemampuan rap Bey saat ia menyalurkan energi dari musisi-musisi seperti Megan Thee Stallion dan City Girls. 

Single Reprise merangkum keletihan perempuan di mana-mana dengan lirik-lirik yang membahas seputar memperbaiki diri sendiri sambil mencoba memutuskan diri dari hubungan yang toxic. 

Sementara itu, single Alright, yang diproduksi oleh Aja Grant dari Phony Ppl, adalah sebuah lagu yang menampilkan kecintaan Bey akan ikon-ikon musik jazz seperti Billie Holiday. 

Lagu penuh kebebasan dari album terbarunya, Pour up, meng-highlight pertemanannya dengan DJ Nativesun (produser lagu tersebut) yang dapat membuat semua pendengarnya berlari ke lantai dansa.

Proyek-proyek Bey sebelumnya seperti EP The Things I Can't Take With Me  pada 2021 — sebagai rilisan pertama saat peluncuran kembali Big Dada sebagai label yang dijalankan oleh orang-orang berkulit hitam dan berwarna dan etnik minoritas, untuk musisi-musisi berkulit hitam dan berwarna serta etnik minoritas — album Madison Tapes (2020), dan album The Many Alter - Egos of Trill'eta Brown (2016) meraih sambutan hangat dan pujian dari berbagai media internasional seperti Pitchfork, Rolling Stone, NPR, Essence, Document Journal, Harper's Bazaar, FADER, HotNewHipHop, Dazed, Clash, FACT, Crack Magazine, The Line of Best Fit, dan Mixmag.

Pada 2021, Bey juga dipercaya majalah Rolling Stone untuk berkontribusi dalam pemilihan lagu-lagu untuk daftar The 500 Greatest Songs of All Time. 

Lagu September 13th (DJ Nativesun Remix) dan Made This On The Spot mendapatkan dukungan yang kuat dari BBC Radio 6 dan Jamz Supernova BBC Radio 1. 

Bey juga dikenal sebagai seorang seniman dan kurator seni yang diakui. Ia membuat artwork untuk musiknya lewat berbagai foto-foto pribadi dan self-portrait-nya. 

Pada 2019, karyanya ditampilkan di pameran Reparations Realized District of Columbia Arts Center dan pameran Let the Circle Be Unbroken Museum of Contemporary African Diasporan Arts (MoCADA). 

Ia juga mengikuti banyak program residency dengan MoCADA di mana ia mengkurasi program-program yang merefleksikan tema yang menjadi motivasi musiknya: pengalaman hidup sebagai wanita berkulit Hitam.

Remember Your North Star melanjutkan evolusi pribadi dan artistik Bey saat ia berusaha untuk menjadi suara bagi para perempuan berkulit hitam. 

"Aku merasakan bagaimana musik memberi sebuah kekuatan untuk dapat mengubah apa pun yang terjadi pada diriku menjadi sesuatu yang berharga. Musik membantuku melihat nilai dari apa yang terjadi dalam hidupku," jelasnya. "Musik memiliki sebuah jiwa dan semangat. Ini adalah sebuah budaya dan saya bangga berada di dalam komunitas itu, menyumbangkan cerita saya yang membuat kami semua tetap terhubung." (RO/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat