visitaaponce.com

Netflix Janjikan Peluang Baru untuk Industri Kreatif Korsel

Netflix Janjikan Peluang Baru untuk Industri Kreatif Korsel
CEO Netlix Ted Sarandos.(AFP/NETFLIX)

NETFLIX berencana berinvestasi di Korea Selatan (Korsel) dan telah menyiapkan dana sebesar US$2,5 miliar atau sekitar Rp37,3 triliun. Menurut Netflix, investasi itu akan membuka peluang baru bagi pebisnis lokal.

Korsel seperti diketahui merupakan salah satu penyuplai film terbesar untuk Netflix. Beberapa film asal Negeri Ginseng yang diputar di Netflix juga meraup perhatian dunia, seperti Squid Games dan The Glory.
Karena itu, CEO Netflix Ted Sarandos mengatakan investasi dilakukan dalam jangka panjang.

Sarandos menjelaskan bahwa uang triliunan rupiah itu akan menjadikan kerja sama yang luar biasa bagi komunitas kreatif Korsel dan Netflix. "Saya percaya ini baru permulaan," kata Sarandos.

Baca juga: Netflix akan Investasi Besar-besaran pada Konten Korea Selatan

"Kami ingin investasi di bakat mereka secara kolektif sebagai sebuah industri. Antara 2022 dan 2025, contohnya, satu dari lima film Netflix di Korsel akan datang dari sutradara atau penulis cerita pemula," sambungnya.

Namun, terlihat aneh sebenarnya bagi Netflix mau berinvestasi di Korsel. Belum hilang dari ingatan bahwa mereka pernah digugat SK Broadband, operator seluler di Korselk, ketika Squid Game tengah mewabah pada 2020. Netflix dianggap membuat jaringan bandwidth di Korsel menjadi tinggi lantaran orang-orang jadi menonton via streaming.

Baca juga: Netflix Berencana Perluas Pasar di Afrika

Soal itu, Sarandos tidak menanggapi secara langsung dan hanya mengatakan bahwa sudah jelas akan ada hubungan yang saling menguntungkan, jelas, dan secara langsung antara perusahaan di industri kreatif dan juga industri internet.

"Kami berinvestasi sekitar US$1 miliar untuk mengembangkan sistem konektivitas terbuka yang akan meningkatkan distribusi data dengan biaya yang murah ke seluruh dunia," kata Sarandos.

Dari data yang dia miliki, Netflix saat ini telah memiliki 18 ribu server di 6.000 lokasi di 175 negara dan itu membuat akses internet lebih cepat dan efisien. (AFP/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat