visitaaponce.com

Ernest Prakasa Sampaikan Edukasi Lewat Komedi

Ernest Prakasa Sampaikan Edukasi Lewat Komedi
Komika Ernest Prakasa(MI/Ramdani)

Ernest Prakasa selalu percaya bahwa komedi merupakan cara yang paling tepat untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat luas.

"Ketika orang dikasih komedi, mereka akan menghilangkan batasan mereka dan merasa bahwa ini akan lucu. Padahal di dalamnya ada banyak pesan edukasi," kata Ernest dalam pemutaran perdana sitkom Nurut Apa Kata Mama di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (24/7).

Pada project terbarunya, Nurut Apa Kata Mama, yang digarap bersama BCA, Ernest selaku produser ditantang untuk menyampaikan pesan-pesan edukasi tentang berbagai modus penipuan lewat komedi. Namun, ia juga harus tetap menjaga batasan-batasan terkait brand. Hal itu, diakui Ernest, merupakan tantangan tersendiri.

Baca juga: Berdamai dengan Kehilangan

"Komedi kan identik dengan sesuatu yang liar, jahil, out of the box. Sementara, kita di project ini bicara brand sebesar BCA. Ada banyak koridor yang tidak bisa kita seberangi. Nasabah BCA ada 30 juta orang lebih dan kita harus menjaga marwah BCA," ucap dia.

Nurut Apa Kata Mama merupakan sebuah sitkom yang terdiri dari delapan episode, menceritakan soal kehidupan sehari-hari keluarga yang tidak lepas dari teknologi. Serial itu dibintangi oleh Asri Welas, Shenina Cinnamon, Arief Didu, Rohana Srimulat, Aci Resti, juga Yono Bakrie.

Baca juga: Anya Geraldine Beradu Akting dengan Vino G Bastian di Film Gampang Cuan

Ernest mengaku, dalam proses pembuatannya, ada banyak sekali batasan-batasan yang harus diikuti. Yang paling sederhana misalnya dari pemilihan kata.

"Misalnya, waktu itu ada dialog, 'iyalah dia pintar orang sekolahnya di SD negeri'. Tapi itu ternyata dikritik karena BCA punya sekolah swasta. Takutnya di campaign malah menganggap bahwa SD negeri lebih bagus dari SD swasta. Hal-hal seperti itu yang harus kita, sebagai creator, harus perhatikan," beber Ernest.

Selain itu, karena sebagian besar karakter diperankan komika, Ernest juga harus mengarahkan agar mereka tetap berada dalam koridor yang aman.

"Jadi jokes-jokes di dalamnya itu diperhalus, jangan sampai ada tata bahasa yang menyinggung," ucapnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat