visitaaponce.com

DC Comics kembali menghadirkan karakter superhero mereka dalam film terbaru, Blue Beetle. Film ini mengisahkan kisah seorang pemuda bernama Jaime Reyes (diperankan oleh Xolo Maridueña) yang tak terduga akan menjadi pahlawan Blue Beetle.

Dalam adaptasi layar lebar ini, Blue Beetle berhasil menyuguhkan hiburan yang menghibur, terutama bagi seluruh anggota keluarga. Dengan anggaran produksi mencapai US$120 juta atau sekitar Rp1,8 miliar, film ini berhasil menggabungkan elemen humor dan adegan drama yang menarik.

Cerita dimulai dengan perjalanan Jaime Reyes setelah menyelesaikan pendidikannya. Ketika kembali ke kampung halamannya, ia mendapati berita bahwa keluarganya tengah menghadapi masalah keuangan. Sang adik, Milargo Reyes (diperankan oleh Belissa Escobedo), dengan gayanya yang khas, memberitahunya tentang kondisi ini.

Baca juga: Krisjiana Baharudin Sebut Mimpinya Main Film Bareng Titi Kamal Terwujud

Dalam usaha untuk mengatasi situasi sulit, kakak-adik ini kemudian bekerja di sebuah resor mewah. Di sinilah takdir mereka bertemu dengan Jenny Kord (diperankan oleh Bruna Marquezine), sosok yang akan mengubah hidup Jaime secara misterius. Melalui perjumpaan ini, Jaime akhirnya memperoleh kekuatan super yang menjadikannya Blue Beetle, pahlawan dengan misi besar untuk melindungi kebenaran dan keadilan.

Film ini menyelipkan humor yang santai dan cocok untuk dinikmati oleh seluruh keluarga. Sentuhan gaya Latin dari keluarga Reyes juga terasa kental dalam film ini.

Baca juga: Merayakan 17an dengan 17 Film Pendek Perempuan Sutradara

Seperti menantikan kembalinya fenomena telenovela populer Marimar dari era 90-an, nuansa yang serupa juga muncul dalam film Blue Beetle.

Jangan sampai melewatkan penampilan menarik dari nenek Jaime Reyes, yang dijamin akan memicu tepuk tangan meriah dari para penonton.

Meskipun memiliki unsur humor yang kuat, film superhero ini juga mengeksplorasi alur yang umum, yaitu perjuangan antara pahlawan dan penjahat. Namun, sayangnya, Blue Beetle terkadang terasa kurang istimewa atau berbeda.

Sebaliknya, ada tambahan dramatisasi yang terkadang agak berlebihan. 

Contohnya, penggunaan efek gerak lambat saat Jaime Reyes mendapatkan kekuatannya kembali.

Meskipun merupakan film dari DC, Anda mungkin bertanya-tanya tentang elemen gelap atau sadis yang sering terlihat dalam karakter seperti Batman, Joker, atau Harley Quinn. Namun, jangan khawatir, meskipun hanya sejenak, film ini tetap memiliki momen-momen yang menghadirkan nuansa tersebut.

Dalam hal ini, Blue Beetle memilih pendekatan yang lebih menghibur, mirip dengan gaya yang diusung oleh film Shazam!.

Tertarik untuk mengetahui seluruh ceritanya? Segera nikmati pengalaman menonton di bioskop karena film Blue Beetle telah resmi tayang. Pastikan Anda duduk hingga akhir, karena terdapat dua adegan credit scene yang menarik untuk disaksikan. (Z-10)