visitaaponce.com

Pedro Pascal Mengingat Pengalaman Saat Jadi Pengungsi Politik

Pedro Pascal Mengingat Pengalaman Saat Jadi Pengungsi Politik
Pedro Pascal ingat saat menjadi pengungsi politik di1970an setelah melarikan diri dari kebijakan mantan diktaktor  Augusto Pinochet.(AFP)

Meski telah menjadi salah satu aktor paling populer pada industri Hollywood, Pedro Pascal tak sungkan berbagi sebuah pengalaman duka terkait perjalanan hidupnya bersama orangtua kala menjadi pengungsi politik.

Aktor “Last of Us” ini berbagi cerita tersebut pasa podcast Smartless. Secara rinci, Pedro menceritakan kisahnya mengenai pengalaman dia dan keluarganya menjadi pengungsi politik di 70an setelah terpaksa melarikan diri dari kebijakan mantan pemimpin diktator Chili kala itu, Augusto Pinochet.

Pria 48 tahun itu mengatakan saat rezim Pinochet berkuasa, orangtuanya merupakan mahasiswa muda yang berideologi liberal. Walaupun tidak bisa digolongkan pada kelompok revolusioner, tetapi sepupu pertama ibunya kerap terlibat dalam gerakan oposisi melawan rezim militer itu.

Baca juga: Hotman Paris Rayakan Ulang Tahun ke-64 Bersama Anak Disabilitas

Aktor kelahiran 2 April 1975 tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa rumah ayahnya sempat didatangi oleh beberapa kelompok revolusioner yang membawa seorang korban baku tembak. Diketahui ayah Pedro merupakan seorang dokter yang sedang melakukan residensi di rumah sakit setempat.

“Ayahku yang sedang melakukan residensi di rumah sakit setempat membantu merawat lukanya. Orang tua saya juga setuju untuk menyembunyikan orang tersebut untuk sementara waktu,” jelasnya seperti dilansir dari CNN pada Minggu (22/10).

Baca juga: Agensi Konfirmasi Daniel Henney Nikahi Aktris Jepang, Ru Kumagai

Akan tetapi, orang yang membawa korban ke rumahnya itu kemudian ditahan dan disiksa. Pascal mengatakan hal itu terjadi saat usianya baru menginjak empat bulan.

“Orang yang disiksa dan ditahan itu adalah seseorang yang memberikanku nama Pedro,” ungkapnya.

Pascakejadian penyelamatan kelompok revolusioner, rezim diktator datang mencari orang tua Pedro, hal itu menyebabkan keluarganya harus mengasingkan diri ke tempat yang aman.

“Orangtua saya harus bersembunyi selama sekitar enam bulan. Tapi akhirnya, orangtua saya menemukan cara untuk keluar dari Chili dengan memanjat tembok kedutaan Venezuela di Santiago dan menuntut untuk mendapatkan hak suaka. Dan itu berhasil,” katanya.

Pedro dan keluarganya un diberikan suaka di Denmark sebelum mereka bermigrasi ke Amerika Serikat. Orangtuanya membesarkan dia dan saudara-saudaranya di Texas dan California Selatan.

Aktor “Game of Thrones ” ini memuji orang tuanya atas kesuksesan yang dia nikmati saat ini, sebuah sentimen yang dia singgung dalam monolog “Saturday Night Live” pada bulan Februari, ketika dia mengatakan mereka “sangat berani.”

“Tanpa mereka, saya tidak akan berada di negara yang indah ini dan tentunya saya tidak akan berdiri di sini bersama Anda semua malam ini,” tandasnya.

Pedro Pascal sendiri sudah berkarier sebagai aktor sejak dekade '90-an. Ia tampil pertama kali dalam film Burning Bridges pada 1996. Ia juga sempat tampil di serial Buffy the Vampire Slayer pada 1999, Kingsman The Golden Circle (2017), dan Wonder Woman 1984 (2020).

Sementara itu, Pascal sempat bermain di serial Law & Order, CSI, Game of Thrones (2014), dan The Mandalorian. Kini, namanya makin melambung setelah The Last of Us. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat