visitaaponce.com

Aline Jusria Raih Penghargaan Penyunting Gambar Terbaik FFI 2023

Aline Jusria Raih Penghargaan Penyunting Gambar Terbaik FFI 2023
Aline Jusria(MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan)

MALAM puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2023 tidak hanya disoroti oleh kehadiran para bintang film terkemuka, tetapi juga oleh penghargaan yang diberikan kepada para pahlawan di balik layar, termasuk kategori Penyunting Gambar Terbaik yang Piala Citra diberikan kepada Aline Jusria.

Dalam momen yang mengharukan, Aline Jusria dinobatkan sebagai pemenang Piala Citra FFI 2023 atas kontribusinya dalam film Like & Share. Menariknya, film ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga mengusung pesan sosial yang mendalam terkait isu kekerasan seksual di era digital.

Dalam sebuah wawancara eksklusif setelah penganugerahan, Aline berbagi pandangannya tentang perjalanan sulit yang dihadapi selama proses pembuatan Like & Share. 

Baca juga: FFI 2023 Anugerahi Soleh Ruslani dan Raam Punjabi Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup

Film ini bukan sekadar karya seni, tetapi juga medium untuk menyuarakan berbagai suara dan pengalaman terkait kekerasan seksual, khususnya di dunia digital yang semakin kompleks.

 

"Tentunya semoga dengan film ini bisa membawa kekuatan buat teman-teman yang belum mendapatkan penguatan dan keadilan," tutur Aline di Jakarta, Selasa (14/11) malam.

Film tersebut mengisahkan perjuangan seorang perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, saat videonya tersebar luas di media sosial. Aline menyampaikan harapannya agar film ini dapat menjadi pendorong kekuatan dan dukungan bagi para penyintas yang mungkin belum mendapatkan penguatan dan keadilan yang seharusnya mereka terima.

Baca juga: Film Sri Asih Raih Penata Rias dan Efek Visual Terbaik FFI 2023

Sementara saat menerima penghargaan, Aline Jusria tidak hanya berbicara tentang pencapaian pribadinya tetapi juga mengangkat isu-isu dalam proyeknya yang mungkin belum terpikirkan oleh banyak orang. 

Ia menyoroti kesulitan dan kompleksitas dalam menangani narasi kekerasan seksual, terutama ketika disajikan melalui medium digital yang begitu memengaruhi persepsi masyarakat.

Namun, yang lebih menarik dari perbincangan tersebut adalah ketika Aline membuka diri mengenai pengalaman pribadinya selama proses produksi. Ia tidak hanya berinteraksi dengan korban kekerasan seksual, melainkan juga dengan para pelaku. 

Like & Share menjadi cermin yang menggambarkan bagaimana seseorang bisa tanpa disadari menjadi pendukung pelaku kekerasan seksual, bahkan jika tidak secara langsung terlibat.

Melalui karyanya, Aline bukan hanya berharap untuk menciptakan kesadaran terhadap para pelaku kekerasan seksual, tetapi juga untuk memberikan dukungan dan pemulihan kepada para penyintas. 

Ia menegaskan pesan damai dan pengampunan yang disampaikan melalui filmnya bukanlah bentuk persetujuan terhadap tindakan pelaku, tetapi sebagai langkah kunci menuju kesembuhan diri dan pengampunan.

“Tapi buat teman-teman korban yang belum bisa mendapatkan dukungan keadilan, mungkin bisa memulai dengan cara memaafkan, memaafkan bukan berarti menyetujui apa yang dilakukan oleh pelaku, tapi memaafkan diri sendiri," jelas Aline.

Dengan visi yang kuat ini, Aline tidak hanya meraih penghargaan bergengsi di Festival Film Indonesia 2023, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam membawa pesan positif. 

Melalui karyanya, ia mengajak masyarakat untuk lebih sadar, mendukung, dan memberikan pengampunan bagi para penyintas kekerasan seksual di Tanah Air. Dengan harapan ini, Aline Jusria tidak hanya menjadi seorang penyunting gambar terbaik, tetapi juga seorang pembawa pesan yang menginspirasi. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat