visitaaponce.com

ACARA 2023 SBS Drama Awards yang digelar pada Jumat (29/12) menghadirkan sorotan kontroversi yang melibatkan aktris Lee Sung-kyung. Itu karena aktris tersebut melanggar secara terbuka norma tata cara berpakaian yang sebelumnya disepakati, yakni menggunakan gaun berwarna putih.

Acara tersebut, yang disebut beberapa media dan netizen daring sebagai acara sakral dan berduka, terjadi secara bersamaan dengan upacara pemakaman pribadi mendiang aktor Lee Sun-kyun. Sebagai wujud penghormatan, sebagian besar selebriti yang hadir pada malam itu memilih mengenakan pakaian berwarna hitam, menunjukkan solidaritas dan pengakuan atas kepergian rekan seprofesinya.

Bahkan, para pemain dan kru dari drama SBS 'Payback', yang diperankan oleh mendiang Lee Sun-kyun, memilih untuk tidak menghadiri acara tersebut sebagai bentuk menghormati almarhum.

Baca juga: Pidato Kemenangan Lee Je-hoon Tuai Kontroversi Usai Singgung Mendiang Lee Sun-kyun

Meski banyak mendapat cibiran, tak sedikit juga netizen yang dengan cepat memberikan pembelaan kepada aktris tersebut ketika ia memilih tampil dengan gaun berwarna putih.

Atmosfer berkabung atas meninggalnya Lee Sun-kyun memang tidak sepenuhnya diikuti oleh semua bintang yang hadir. Ketika Lee Sung-kyung muncul di karpet merah dengan gaun berwarna putih, dia langsung menjadi sasaran kritik online. Sebuah pertanyaan muncul, apakah kehadiran Lee Sung-kyung dalam gaun putih di malam tersebut dianggap sebagai bentuk tidak menghormati terhadap suasana berkabung yang melanda industri hiburan Korea Selatan.

Baca juga: Terungkap, Wanita Pemeras Almarhum Lee Sun-kyun, Juga Memeras Beberapa Orang Lainnya

Sejumlah netizen berpendapat bahwa dalam sebuah acara penghargaan, di mana seni dan prestasi seharusnya mendapat sorotan utama, mengenakan gaun berwarna putih tidak seharusnya menjadi masalah besar. Beberapa bahkan menilai bahwa keputusan untuk berkabung seharusnya bersifat sukarela, dan tidak boleh ada tekanan atau kritikan terhadap orang yang memilih untuk tidak mengikuti tata cara berduka yang secara diam-diam disepakati oleh sebagian besar peserta.

Dalam suasana yang semakin memanas di dunia maya, netizen yang membela Lee Sung-kyung menekankan pentingnya menghargai kebebasan berekspresi dan hak setiap individu untuk membuat keputusan pribadi, terutama dalam hal pakaian yang mereka kenakan. Beberapa komentar menyuarakan bahwa acara penghargaan seharusnya tetap menjadi platform penghormatan, namun tidak sampai mengarah pada pemaksaan sikap berkabung yang berlebihan.

Sementara itu, diskusi di media sosial terus bergulir, menyoroti perbedaan pandangan tentang etika dalam berpakaian, penghormatan terhadap almarhum, dan sejauh mana seorang selebriti dapat mempertahankan haknya untuk berekspresi di tengah suasana berkabung kolektif.

(Z-9)