visitaaponce.com

Ini Persamaan serta Perbedaan Dear Jo versi Serial dan Film

Ini Persamaan serta Perbedaan Dear Jo versi Serial dan Film
Poster serial Dear Jo, Almost is Never Enough.(Dok. Viu)

FILM Dear Jo (Almost is Never Enough) yang tayang Agustus tahun lalu merupakan adaptasi dari novel berjudul Almost is Never Enough karya Sefryana Khairil. Kini, diadaptasi lagi menjadi serial dengan judul Dear Jo. Serial yang diproduksi MVP ini tayang di Viu mulai hari ini, Senin, (22/1)

Dear Jo (Almost is Never Enough) bercerita tentang tiga sahabat Ella, Joshua atau Jo, dan Maura. Ketiganya tinggal di Baku, Azerbaijan. Ella adalah ibu tunggal dari putri bernama Zoey. Ia digambarkan sebagai sosok perempuan kuat yang baik dan setia kawan. Perempuan tegar ini banyak menghadapi cobaan hidup terutama setelah suaminya meninggal dunia. Ia harus berjuang sendiri untuk menghidupi diri dan anaknya.

Sementara itu, Jo dan Maura adalah pasangan suami istri dari keluarga berada. Setelah bertahun-tahun menikah mereka belum dikaruniai anak. Suatu ketika mereka memohon kepada Ella, sahabat mereka untuk meminjamkan rahim dan mengandung anak mereka.

Baca juga: Mean Girls Puncaki Box Office

Semula Ella menolak permintaan itu, tetapi pada akhirnya ia berubah pikiran. Ia bersedia menjadi surrogate mother, meminjamkan rahimnya untuk sahabatnya itu. Namun, siapa yang tahu apa yang terjadi di masa datang. Setelah inseminasi berhasil dan janin mulai berkembang dalam rahim Ella, Maura mengalami kecelakaan fatal yang merenggut nyawanya.

Duka yang dialami Jo begitu dalam hingga membuatnya kehilangan arah dan semangat hidup. Ia kembali ke Jakarta untuk mengubur Maura namun tidak kembali ke Baku. Ia hanya menghabiskan waktu bersama alkohol. Ia seolah lupa dengan calon anaknya dan Maura yang ia titipkan dalam rahim Ella, hingga akhirnya Ella datang ke Jakarta.

Baca juga: Aghniny Haque Termukan Hal Mistis Saat Mandikan Jenazah

Terungkap kalau adaptasi dari film ke serial ini memiliki beberapa perbedaan, tapi juga memiliki persamaan. Berikut beberapa di antaranya.

1. Produser dan sutradara sama.

Dalam film maupun serial Dear Jo, Monty Tiwa memegang peran besar. Ia tak hanya menulis naskah tapi juga menyutradarai serial Dear Jo. Dibandingkan dengan film, durasi waktu serial jauh lebih panjang. Ini membuat Monty Tiwa lebih bebas melakukan eksplorasi baik cerita maupun pengambilan gambar.

2. Komposisi pemain sebagian besar berubah.

Pada versi film, peran Joshua di lakoni Jourdy Pranata, sementara karakter Maura diperankan Salsabilla Adriani. Keduanya tidak lagi terlibat dalam serial Dear Jo. Peran mereka digantikan oleh Stefan William dan Fita Anggriani. Karakter Ben dalam film diperankan Roy Sungkono sementara dalam serial diperankan Yesaya Abraham.

Karakter Ella dalam film dan serial diperankan aktris yang sama, yaitu Anggika Bolsterli. Pemeran lain yang tidak berbeda antara film dan serial adalah Widyawati. Artis senior ini memerankan tokoh nenek Joshua.

3. Muncul karakter baru

Berbeda dengan versi film, dalam serial Dear Jo ada tokoh Carissa (diperankan Aliyah Faizah). Ia adalah perempuan yang dijodohkan dengan Jo oleh keluarganya, setelah Maura meninggal dunia. Carissa adalah perempuan yang agresif dan berani memperjuangkan apa yang ia mau.

4. Penyesuaian cerita

Dalam film diceritakan Ella datang ke Jakarta dalam keadaan hamil 5 hampir 6 bulan, sementara di serial diceritakan kehamilan Ella saat ke Jakarta sudah 7 bulan. Sesuai dengan rencana ketika Maura masih ada, Ella akan tinggal bersama Maura dan Jo jelang melahirkan.

5. Pendalaman karakter Ben

Dalam film, karakter Ben hanya diceritakan sekilas. Dalam serial, dengan durasi yang lebih panjang, karakter Ben lebih banyak mendapat porsi cerita. Termasuk tentang perasaannya kepada Ella dan konflik persahabatannya dengan Jo. Ketulusan hatinya sebagai sahabat bagi Jo dan sebagai laki-laki yang bersedia melakukan apapun untuk Ella akan membuat penonton menaruh simpati.

6. Penyesuaian lokasi

Seperti dalam film, Maura dan Ella diceritakan sebagai rekan kerja yang bekerja di konsulat Indonesia di Baku, Azerbaijan. Namun berbeda dengan di film, untuk kebutuhan serial, Maura tidak syuting di Baku.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat