visitaaponce.com

Krisis Drama Korea, Lonjakan Bayaran Aktor hingga Rp11 Miliar

Krisis Drama Korea, Lonjakan Bayaran Aktor hingga Rp11 Miliar
Industri korea sedang krisis, lantaran bayaran aktor melonjak hingga Rp11 miliar(Kbizoom)

INDUSTRI K-drama Korea Selatan berada dalam krisis serius karena lonjakan bayaran aktor yang mencapai Rp11 miliar per-episode. Hingga pada 16 Januari lalu, terjadi Pertemuan Asosiasi Perusahaan Produksi Drama Korea.

Pertemuan ini bertujuan untuk mengungkapkan kekhawatiran akan dampak kenaikan biaya produksi dan penurunan jadwal drama korea. Pejabat Sebuah Perusahaan Penyiaran mengungkapkan kekhawatirannya terkait pemicu ini. Negosiasi terkait pembayaran menjadi hal utama yang dilakukan. 

"Kami sudah bernegosiasi dengan para aktor, terutama pemeran utama, mereka meminta bukan lagi soal jutaan per-episode melainkan menuntut 1 miliar won per episode," ungkap pejabat tersebut dilansir dari Kbizoom, Jumat (26/1).

Baca juga: Aktor Parasite Song Kangho akan Bermain di Kisah Drama Korea Uncle Samsik

Karena tingginya permintaan tersebut, mengakibatkan siklus kenaikan biaya produksi karena perusahaan terpaksa memenuhi tuntutan demi mendapatkan jadwal shooting yang sesuai. 

Beberapa perusahaan produksi bahkan melaporkan adanya pembatasan platform penyiaran dalam kontrak dengan sejumlah aktor Korea Selatan tersebut. 

"Ditambah adanya perubahan naskah dan bahkan penggantian sutradara sebagai dampak dari tuntutan ekonomi ini," ujarnya

Baca juga: Drama Korea Tell Me That You Love Me Tayang Tiap Senin dan Selasa

Pada akhirnya Industri kdrama mengalami transformasi menuju platform OTT global seperti Netflix. Namun, hal itu juga masih menjadi sebuah tantangan, salah satunya adalah kesulitan dalam menanggung biaya produksi. 

CEO perusahaan produksi menyatakan kesulitan mengalokasikan dana untuk elemen lain. Sehingga kadang harus mengorbankan kualitas produksi secara keseluruhan.

Sebetulnya terdapat sejumlah saran untuk menentukan bayaran aktor berdasarkan faktor-produksi. Pembayaran tersebut bukan berdasarkan episode melainkan berdasarkan jam shooting dan faktor lainnya. Namun, pemangku kepentingan sulit mencapai kesepakatan dengan para aktor terkait keadilan bayaran tersebut.  

Saat ini Asosiasi Perusahaan Produksi menekankan bahwa hampir 20 proyek senilai sekitar 300 miliar won terhenti karena kondisi buruk yang terjadi antara perusahaan penyiaran.

Dalam mengatasi masalah ini, asosiasi mendesak perlunya resolusi atau bahkan meminta bantuan dari pemerintah untuk mencegah kerusakan signifikan pada industri k-drama yang telah menjadi daya tarik global.

Adanya pengumuman tersebut, mendapat banyak komentar dari para netizen. Banyak yang berkomentar terkait mahalnya bayaran para aktor senior tersebut. 

"Pantes aja drakor sekarang epiosdenya ga kaya dulu, dulu rata-rata pada sampe 16, 20 episode sekarang paling mentok 12 episode, mungkin ini salah satu penyebabnya ya," tulis @ismifdh

"Pantesan banyak aktor muda-muda berasa kaya kejar setoran," tulis @__nwlndrr. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat