visitaaponce.com

Waduh, Ribuan Penggemar Taylor Swift di Inggris Tertipu Tiket Konser Palsu

Waduh, Ribuan Penggemar Taylor Swift di Inggris Tertipu Tiket Konser Palsu
Ribuan penggemar Taylor Swift di Inggris menjadi korban penipuan tiket konser yang melonjak sejak Juli(AFP)

RIBUAN penggemar bintang pop megastar Taylor Swift telah menjadi korban gelombang penipuan tiket konser menjelang tur di Inggris tahun ini, kata sebuah bank Inggris, Rabu.

Setidaknya 3.000 korban kemungkinan telah tertipu untuk membeli tiket palsu sejak Juli, dengan lebih dari £1 juta (US$1,24 juta) hilang ke penipu sejauh ini, kata Lloyds Bank.

Jumlah rata-rata yang hilang oleh setiap korban adalah £332, meskipun dalam beberapa kasus lebih dari £1.000.

Baca juga : Mau Ikutan Presale Tiket Konser Taylor Swift 2024 di Singapura? Begini Caranya

Bank tersebut mengatakan lebih dari 90% dari kasus yang dilaporkan dimulai dengan iklan palsu atau posting di Facebook.

Penipuan tiket konser telah meningkat sebesar 158% sejak musim panas lalu dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya, tambah bank tersebut.

Penyanyi AS Beyonce, band Inggris Coldplay, dan musisi Harry Styles adalah artis yang paling sering digunakan dalam penargetan tersebut, catatnya.

Baca juga : Terindikasi Lakukan Penipuan, Satgas Pasti Hentikan Usaha Dua Entitas

Di semua penipuan tiket konser, korban kehilangan rata-rata £133.

Pencarian di Facebook mengungkapkan puluhan grup tidak resmi telah dibuat, banyak dengan puluhan ribu anggota, khusus untuk orang yang mencari untuk membeli dan menjual tiket untuk konser Swift, kata Lloyds.

Facebook Marketplace, platform perdagangan perusahaan media sosial tersebut, memiliki berbagai daftar tiket di lokasi di seluruh negeri, kata bank tersebut.

Baca juga : Perjanjian Eksklusif Taylor Swift dan Singapura Dikritik Negara Tetangga

Penipuan biasanya melibatkan iklan palsu, posting, atau daftar di media sosial, menawarkan tiket dengan harga diskon, atau akses ke acara yang sudah habis terjual dengan harga yang dibesar-besarkan.

Korban diminta membayar di muka untuk tiket, tetapi setelah pembayaran dilakukan, para penipu menghilang. Ini membuat pembeli tanpa tiket dan rugi.

"Jika Anda diminta membayar melalui transfer bank, terutama dari penjual yang Anda temukan di media sosial, itu harus segera membuat bel pintu alarm berbunyi," kata direktur pencegahan penipuan Lloyds Bank Liz Ziegler.

"Membeli langsung dari platform yang terpercaya dan berlisensi adalah satu-satunya cara untuk menjamin Anda membayar tiket yang asli. Meskipun begitu, selalu bayar dengan kartu debit atau kredit untuk perlindungan terbesar." (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat