visitaaponce.com

AKTOR Nicholas Saputra dan Putri Marino mengungkapkan pengalaman saat melakukan syuting film The Architecture of Love, yang berlokasi di New York, Amerika Serikat (AS) dan Jakarta, Indonesia.

Nicholas mengaku banyak pengalaman yang pertama kali ia lakukan selama proses syuting film tersebut meski dirinya telah cukup banyak membintangi sejumlah judul film.

"Sebenarnya di film ini banyak yang pertama kali, kerja sama dengan Sutradara Mas Teddy, main sama Putri untuk peran utama juga pertama kali. Saya yakin juga banyak yang begitu," kata Nicholas, dikutip Jumat (26/4).

Baca juga : Nicholas Saputra tidak Ragu Soal Kepedulian Anak Muda di Isu Keberlanjutan

Nicholas juga merasa terhormat diajak terlibat untuk menjadi pemeran utama dalam film The Architecture of Love, yang para pemeran dan orang-orang di balik layar, menurutnya, adalah orang-orang hebat di bidangnya.

Baca juga : Ini Kesan Fahad Haydra Bintangi Film Horor Pertamanya

Ia mengatakan, semua orang yang terlibat dalam film memiliki energi positif serta totalitas untuk membuat sebuah karya film terbaik.

Nicholas, yang juga memiliki latar belakang pendidikan arsitektur, mengatakan perannya sebagai River di film The Architecture of Love tetap mengacu pada karakterisasi yang ada di skenario dan juga karakter di dunia ceritanya.

River adalah tokoh yang kompleks karena melewati pengalaman emosi yang besar di dalam hidupnya.

Baca juga : Dibintangi Lee Je Hoon dan Koo Kyo Hwan, Poster Perdana Film Escape Terungkap

Lewat skenario yang menghidupkan kisahnya, ia merasa sangat terbantu oleh arahan Teddy Soeriaatmadja untuk bisa menghidupkan River di depan layar.

Nicholas juga memuji Putri Marino sebagai aktris berbakat dengan kualitas akting dan etos kerjanya yang baik sehingga banyak membantunya untuk memerankan River.

"Sama-sama nyambung karena kita ingin memberikan sesuatu yang bagus. Ingin bekerja sama dan mudah-mudahan terasa di film ini," ujarnya.

Baca juga : Kabar Terbaru Film Now You See Me 3 Terungkap, Apa Sih Itu?

Sementara itu, Putri Marino, yang memerankan tokoh Raia, menyampaikan dirinya antusias ketika diminta untuk menjadi salah satu tokoh utama dalam film The Architecture of Love yang merupakan adaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa.

Putri mengaku dirinya juga membaca buku The Architecture of Love sebelumnya.

"Aku bahagia sekali punya support system yang luar biasa di lokasi. Semua pemeran yang bergabung, mungkin itu yang membuat energi aku terpakai dengan baik," kata Putri.

Putri juga merasa puas dan senang karena film The Architecture of Love memberikan perasaan yang menghangatkan setelah menontonnya.

"Melihat dua karakter manusia ini, Raia dan River. bisa tumbuh dan menjadi nyata di layar lebar, membuat saya deg-degan tapi sekaligus haru. Film The Architecture of Love akan memberikan kehangatan untuk siapapun yang menontonnya," ujarnya.

Sementara itu, penulis Ika Natassa, yang terlibat sejak awal pengembangan cerita hingga akhir produksi, mengatakan tidak sabar ingin memperlihatkan film The Architecture of Love untuk penonton Indonesia.

Menurut dia, film yang diadaptasi dari buku karyanya benar-benar melampaui ekspektasinya.

"Selesai diaduk-aduk selama mengikuti jalinan ceritanya, timbul rasa hangat dan rindu di hati untuk cepat-cepat menonton lagi. Ibarat jatuh cinta, film ini bikin kangen dan candu," kata Ika Natassa.

Film The Architecture of Love dibintangi Nicholas Saputra, Putri Marino, Jerome Kurnia, Jihane Almira, Omar Daniel, Refal Hady, Agla Artalidia, Arifin Putra, Lydia Kandou, Willem Bevers, Jeremie J Tobing, dan Imelda Therinne.

Film The Architecture of Love merupakan universe dari Critical Eleven, film adaptasi dari novel best seller Ika Natassa, yang juga diproduksi Starvision bersama Legacy Pictures dari produser Chand Parwez Servia.

The Architecture of Love akan menghibur penonton mulai 30 April 2024 di seluruh bioskop Indonesia. (Ant/Z-1)