KLHK Penjarakan Dirut PT NTS karena Cemari Lingkungan
![KLHK Penjarakan Dirut PT NTS karena Cemari Lingkungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/02/50db8fa236da177683496b2173bb5dc0.jpg)
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menangkap dan memproses hukum Direktur Utama PT NTS berinsial NS setelah perusahaannya yang bergerak dalam jasa pengolahan limbah B-3 itu melanggar peraturan. Kini berkas perkara NS telah dilimpahkan ke Kejaksaan dan NS mendekam di Rumah Ta-hanan Cipinang, Senin (21/1).
Direktur Penegakan Hukum Pidana KLHK, Yazid Nurhuda, mengatakan NS sebelumnya diperiksa sebagai saksi atas dugaan melakukan tindak pidana pencemaran lingkungan hidup dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
"PT NTS melakukan pembuangan (dumping) limbah bahan berbahaya dan beracun (LB-3) sludge minyak, minyak kotor, bottom ash, tanah terkontaminasi ke tanah tanpa izin sehingga menyebabkan tanah terkontaminasi logam berat, di antaranya arsen, barium, chrom hexavalen, tembaga, timbal merkuri, seng, dan nikel," sebut Yazid di Gedung Kementerian LHK Jakarta, kemarin.
Menurut Yazid, PT NTS juga mengolah LB-3 berupa minyak pelumas bekas tanpa izin. Karena itu, kasus ini merupakan tindak lanjut pengawasan pejabat pengawas lingkungan hidup (PPLH) KLHK. "Pengawas menemu-kan adanya kegiatan peman-faatan limbah B-3 tanpa izin, pengumpulan LB-3 di area yang tidak memiliki izin pengumpulan LB-3 dan menempatkan dumping LB-3 ke lokasi lingkungan hidup tanpa izin," sebutnya.
Sementara itu, Dirjen Pene-gakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani menyebut perilaku pencemaran limbah B-3 yang dilakukan oleh NS merupakan kejahatan yang sangat serius. Pasalnya, limbah B-3 tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat setempat. "NS harus dihukum seberat-beratnya agar ada efek jera. Kasus ini pun harus menjadi perhatian bagi perusahaan jasa pengolah limbah lainnya," terangnya.
Penegakan hukum juga di-berlakukan kepada seorang pemodal tambang timah ilegal berinsial H alias AN di kawasan Hutan Produksi Sungai Liat Mapur. H alias AN yang sebelumnya diperiksa sebagai saksi kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditangkap dan dibawa di Jakarta untuk diperiksa. Kini tersangka ditahan di Rumah Tahanan Salemba.
Kasus ini merupakan hasil pengembangan dari kasus Heris Sunandar, pelaku pertambangan timah ilegal hasil operasi represif 'Jaga Bumi' yang dilaksanakan oleh Seksi Wilayah III Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatra dengan bekerja sama dengan TNI-AD, Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan BPKH Wilayah XIII Pangkalpinang pada 9 Juli 2018. (Fer/H-1)
Terkini Lainnya
Pola Pikir Positif Bantu Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru
ADB Dukung Bisnis Pabrik Daur Ulang Alba Tridi
Definisi Orientasi Adalah? Kenali Proses dan 9 Contoh Kegiatan yang Menarik
Kuis Hari Bumi: Buktikan seberapa baik Kamu Mengenal Planet Kita!
Anggota Pandawara Dapatkan Vaksinasi Gratis Influenza dari Bio Farma
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Buang Limbah Sembarangan di Jakarta Terancam Sanksi Pidana
Wapres : Pengolahan Limbah Jadi Kunci Keberlanjutan Lingkungan
Limbah Fesyen Hantui Dunia, Busana Daur Ulang Semakin Diminati
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Secara Ramah Lingkungan
Potensi Limbah Popok Indonesia, Lebih dari 3.000 Ton Per Hari
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap