Pertanian di Tengah Pandemi di Mata Petani Milenial
![Pertanian di Tengah Pandemi di Mata Petani Milenial](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/09/f74ef92fb0e71109baec4d132dc92465.png)
PETANI asal Cianjur yang juga dinobatkan menjadi Duta Petani Milenial, Sandi Octa Susila, menilai pandemi Covid-19 ini bisa menjadikan sektor pertanian sebagai ancaman, peluang, sekaligus tantangan.
"Apabila sektor pertanian tidak bisa disentuh oleh digitalisasi maka akan menjadi ancaman besar, tapi kalau dekatkan teknologi maka akan menjadi peluang yang besar, kalau tidak didekatkan maka akan menjadi tantangan," kata Sandi saat dialog santai Nunggu Sunset bertajuk Muda, Keren, dan Bertani yang diadakan Media Indonesia, Kamis (24/9).
Sandi mengungkapkan dengan adanya wabah Covid-19 ini membuat para petani mau tidak mau memanfaatkan media sosial untuk pemasaran agar hasil tani bisa terjual lebih cepat.
Baca juga : Sektor Pertanian Mulai Dilirik Generasi Muda
Diketahui bahwa penjualan hasil tani saat masa pandemi membuat angka penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, penjualan hasil tani bisa didistribusikan melalui teknologi.
"Kita harus membuat strategy emergency exit dengan membuat market place baik melalui sosial media facebook, instagram atau bekerja sama dengan e-commerce tertentu itu yang menjadikan di tengah pandemi sebagai peluang," paparnya.
Apabila petani hanya mengandalkan kearifan lokal dalam penjualan seperti panen dan menunggu tengkulak, kemudian dijual di pasar tradisional maka suatu waktu bisa mengalami keruntuhan.
Baca juga : Pacu Kualifikasi Petani Muda, Kementan Lakukan Pendampingan di Sukabumi
"Sehingga di tengah Covid-19 ini kita tidak bisa menghindar. Tetapi bekerja semaksimal mungkin dan menangkap peluang yang ada," jelasnya.
Selain itu, Sandi menilai petani milenial mampu beradaptasi dengan kondisi zaman saat ini sehingga petani milenial dituntut untuk menggandeng petani terdahulu untuk memasarkan produknya.
"Karena masih banyak petani yang bisa menanam dan memanen tetapi tidak bisa menjual, dan posisi petani milenial lah yang ada di sana. Fungsi-fungsi milenial yang menjadi fokus pemerintah untuk dikerahkan," jelasnya.
Baca juga : Pacu Kapasitas Peternak Milenial Jatim, Polbangtan Kementan Beri Pelatihan
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus memberikan kesempatan kepada milenial. Apabila saat ini generasi petani milenial tidak diberi kesempatan untuk berkembang maka kedepannya akan ada darurat petani.
"Kementerian Pertanian saat ini sedang mengadakan youth and eunterprenership system (Yes program) untuk mengembangkan petani milenial," tukasnya.
(OL-6)
Terkini Lainnya
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
75 Petani Muda Terpilih Jadi Nominee Young Ambassador Agriculture
Kementan Dorong Petani Muda Berkolaborasi Perkuat Jejaring Bisnis
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap