Pacu Kualifikasi Petani Muda, Kementan Lakukan Pendampingan di Sukabumi
![Pacu Kualifikasi Petani Muda, Kementan Lakukan Pendampingan di Sukabumi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/1143aee7910deb55eee3a5a34ba78762.jpg)
SEKTOR pertanian akan menjadi masa depan dunia, yang sudah seharusnya menjadi peluang bisnis generasi milenial. Kementerian Pertanian RI konsisten mendukung dan memfasilitasi para agropreneur muda untuk bergerak diberbagai bidang pertanian dari hulu hingga ke hilir.
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) terus berupaya melahirkan agropreneur muda tangguh, kompeten, dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan melalui Program YESS, peningkatan kapasitas pemuda pedesaan untuk menjadi wirausahawan muda pertanian yang memiliki akses permodalan, akses pemasaran serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan.
Baca juga : Regenerasi Petani, Kementan Bangkitkan Minat dan Perkuat Kompetensi Gen-Z
Kali ini Tim IFAD bersama National Programme Management Unit [NPMU] melakukan kunjungan misi dalam rangka lesson learn dan design mission YESS Scaling-up Interventions (YESS S)] di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, baru-baru ini.
Dalam kunjungannya, Tim IFAD melakukan dialog dengan fasilitator muda (fasmud), mobilizer, financial Aadvisor (FA), local champion, perbankan dan para Penerima Manfaat (PM) YESS di Kabupaten Sukabumi yang cukup beragam mulai dari suku adat, eks migran, magang dan difabel.
Berlokasi di P4S Kelompok Tani Ternak Puyuh Cilangkap, IFAD mengundang Sub 1 dan Klaster Agribisnis Singkong, Kabupaten Sukabumi, yang keduanya merupakan binaan Program YESS PPIU di wilayah Jawa Barat.
Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, Kementan Gandeng TVRI Ajak Milenial Kalsel
Sakata Yumi, Programme Officer IFAD ingin mengetahui sejauh mana implementasi program YESS dijalankan dari tingkat kabupaten.
“Saya ingin mendengar secara langsung dari semua stakeholder terkait, mengenai apa saja yang sudah dikerjakan dan tantangan dari implementasi yang sudah dijalankan selama empat tahun ini,” ungkap Yumi.
Hadir sebagai perwakilan IFAD Targeting, Gender, and Youth Consultant IFAD, Shazreh Hussain. Selain itu hadir tim PPIU Jawa Barat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Baca juga : Kembangkan Klaster Agribisnis, Petani Muda Subang Sukses Usaha Padi Ketan
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim karena sudah memilih Kabupaten Sukabumi sebagai lokasi program YESS.
”Program YESS di Sukabumi sudah 4 (empat) tahun berjalan, dan tentunya program ini sangat memberikan banyak manfaat dalam mencetak para wirausaha muda di Kabupaten Sukabumi” kata Sri.
Harapannya program ini tidak selesai pada 2025, namun jika memang harus selesai maka pemerintah daerah, akan berkomitmen untuk berupaya mendukung keberlanjutan program dengan mengadopsi sistem yang sudah berjalan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh daerah.
Baca juga : Kementan Latih Pemangku Kebijakan Negara-Negara Afrika Agribisnis Padi
Pada dialog tersebut menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan Program YESS ke depan, di antaranya identifikasi dan profiling Calon Penerima Manfaat (CPM), pengelompokan CPM berdasarkan komoditas sejenis dan komoditas beragam, CPM dengan komoditas serupa diarahkan ke klaster, dan CPM dengan beragam komoditas difokuskan pada perusahaan pengolahan.
Strategi baru dalam intervensi Program YESS di antaranya intervensi terhadap CPM berdasarkan status mereka yang latar belakang non-pertanian, baru bergerak di bidang pertanian, latar belakang usaha pertanian yang sudah maju], peningkatan kapasitas CPM difokuskan pada pelatihan lanjutan dengan tujuan meningkatkan produktivitas, dan magang diarahkan pada magang bisnis dan kemitraan dengan lokasi magang.
Bagi Fasmud dan Mobilizer, rekomendasi untuk kedepan adalah Fasmud harus mempunyai kualifikasi sebagai pendamping usaha di bidang pertanian dengan rasio pendampingan yang terjangkau [rasio intervensi 1:40] dan fokus pada pendampingan dalam membangun kolaborasi bisnis. (RO/S-4)
Baca juga : Kementan Kenalkan Olahan Pangan dari Bekatul kepada Peserta Afrika
Terkini Lainnya
Platform LMS Pamong Desa Diluncurkan Kemendagri
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
SDM Unggul Kunci Utama Ciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
75 Petani Muda Terpilih Jadi Nominee Young Ambassador Agriculture
Kementan Dorong Petani Muda Berkolaborasi Perkuat Jejaring Bisnis
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap