visitaaponce.com

Bertemu Paus Fransiskus, JK Bahas Perdamaian dan Kemanusiaan

Bertemu Paus Fransiskus, JK Bahas Perdamaian dan Kemanusiaan
Paus Fransiskus dan Jusuf Kalla(Dok MI)

ISU kemanusiaan dan perdamaian dunia menjadi tema utama pertemuan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla saat bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Jumat (22/10).

Pertemuan itu berlangsung hangat selama sekitar 70 menit.

JK bertemu pemimpin Gereja Katolik sedunia itu selaku anggota Dewan Juri untuk penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.

“Paus itu memberikan filosofi arti daripada human fraternity, kebersamaan manusia dan persaudaraan. Karena ini sangat penting pada dewasa ini di mana dunia mengalami banyak krisis,” kata Kalla, dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Paus, sambung JK, juga menyampaikan pesan mengenai pentingnya menjaga kerukunan antarumat manusia di dunia. "Karena tidak ada perdamaian tanpa hubungan antarmanusia yang baik," kata JK.

Kepada seluruh anggota Dewan Juri, Paus Fransiskus juga berpesan agar bersikap obyektif dalam memberikan penilaian terhadap nominasi peraih penghargaan.

“Dewan Juri tentu juga mendapatkan masukan dari Paus dan Paus memberikan langkah-langkah apa yang menjadi bagian untuk ini, karena ini untuk kemanusiaan,” katanya.

Sebelumnya, dalam pertemuan internal Dewan Juri untuk penghargaan kemanusiaan tersebut, Kalla mengusulkan agar penemu vaksin dan obat Covid-19 layak mendapatkan penghargaan.

Ia berpendapat bahwa para penemu vaksin ibarat pahlawan karena dapat menyelamatkan kehidupan manusia yang terdampak pandemi.

Zayed Award for Human Fraternity merupakan penghargaan yang dibentuk pada 2019 untuk memberikan pengakuan atas karya luar biasa dari individu dan entitas dalam membuat terobosan dan mendorong kemajuan manusia.

Penghargaan itu diselenggarakan untuk mengenang presiden pertama Uni Emirat Arab dan mantan penguasa Abu Dhabi Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan.

Zayed Award for Human Fraternity diberikan untuk pertama kalinya pada 2021 kepada para unggulan yang berasal dari kalangan pemerintah, perwakilan PBB dan LSM internasional, hakim mahkamah agung dan akademisi.

Batas akhir penyerahan nominasi ialah 1 Desember 2020 dan pengumuman peraih penghargaan akan dilakukan pada 4 Februari 2021, dengan total hadiah senilai 1.000.000 dolar Amerika Serikat.

Selain Kalla, anggota Dewan Juri penghargaan tersebut ialah mantan presiden Republik Afrika Tengah, Catherine Samba-Panza, Gubernur Jenderal ke-27 Kanada, Michaelle Jean, Kardinal Dominique Mamberti dan mantan penasihat khusus PBB untuk Pencegahan Genosida, Adama Dieng. (OL-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat