visitaaponce.com

Indonesia Gandeng AstraZeneca Tanam 20 Juta Pohon hingga 2025

Indonesia Gandeng AstraZeneca Tanam 20 Juta Pohon hingga 2025
Kondisi DAS Citarum di Karawang, Jabar. Pemerintah bersama AstraZeneca akan menanam 20 juta pohon, salah satunya berlokasi di DAS Citarum.(Antara)

KEMENTERIAN Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan perusahaan farmasi raksasa Inggris-Swedia AstraZeneca (AZ) melakukan kerja sama untuk menanam 20 juta pohon hingga akhir 2025 mendatang. Kerja sama ini bagian dari program global AZ Forest untuk menanam 50 juta pohon di seluruh dunia.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyaksikan penandatanganan tersebut pada Rabu (16/12), menegaskan, Indonesia memberi perhatian pada konservasi dan kelestarian hutan dan lahan. Karena itu, Indonesia mendorong berbagai stakeholders baik dari swasta, LSM, organisasi internasional, agar berpartisipasi.

"Dalam pendanaannya baik hibah maupun pinjaman untuk mendukung program rehabilitasi hutan,” kata Luhut.

Pemilihan wilayah penanaman pohon di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah bertujuan untuk mendorong reboisasi dan melindungi habitat liar dengan memberdayakan 200 warga lokal.

Sementara itu, revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum juga akan diupayakan dengan memberdayakan 38.800 petani terkait agroforestry yang mencakup 25.000 hektare (ha) lahan kritis di luar kawasan hutan. Penanaman pada wilayah DAS Citarum dikalkulasikan dapat menangkap 1,8 miliar kg CO2 selama masa hidup pohon.

“Indonesia juga telah berkomitmen untuk memperbaiki lingkungan yang dibuktikan dengan program penanaman mangrove seluas 630.000 Ha selama empat tahun kedepan, sebagai tanggung jawab kami terhadap generasi yang mendatang,” tambah Menko Luhut.

Dalam kesempatan yang sama Chief Executive Officer AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan, pandemi Covid-19 membuat dunia harus bersatu sebelum kita dihadapkan dengan tantangan yang bahkan lebih sulit untuk diatasi, seperti bencana lingkungan.

"Upaya itu dapat merehabilitasi dan merevitalisasi lahan kritis seluas lebih kurang 30.000 hektare (ha) di Tanjung Puting Kalimantan dan di Citarum, Jawa Barat hingga tahun 2025," ungkapnya.

Kemenko Marves menyebut, sebagai tanda dimulainya program di Indonesia, penanaman 1,5 juta pohon telah dilaksanakan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan dan 60.000 pohon lainnya akan ditanam di DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum, Jawa Barat hingga akhir 2020.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa dalam satu dekade luas lahan kritis di Indonesia terus menurun hingga lebih dari 50%. Pada 2018 luas area lahan kritis tercatat sebesar 14.01 juta ha. Jumlah ini menurun dibanding yang tercatat di tahun 2009 sebesar 30.1 juta ha. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat