Menristek Minta Pasien Sembuh Covid-19 Diwajibkan Donor Plasma
![Menristek Minta Pasien Sembuh Covid-19 Diwajibkan Donor Plasma](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/8c65158583f86367a964f56b1148d402.jpg)
MENTERI Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menganjurkan, pasien yang sembuh dari Covid-19 sebaiknya diwajibkan melakukan donor plasma konvalesen. Pasalnya, dari berbagai hasil penelitian termasuk Lembaga Eijkman, pasien sembuh dari Covid-19 mempunyai kadar antibodi yang tinggi dalam plasmanya.
"Mungkin memang harus ada penekanan bahwa setiap pasien yang sembuh (Covid-19) sedang dan berat itu sebaiknya diwajibkan mendonori. Karena bagaimana pun ini akan membatu orang lainnya," ungkap Bambang dalam wawancara bersama Media Indonesia, Kamis (14/1).
Dijelaskannya, terapi plasma saat ini memang tengah populer. Kementerian Kesehatan dan Kemenristek pun menjadi koordinator upaya tersebut.
Melalui Lembaga Eijkman yang berada di bawah Kemenristek ditemukan metode untuk mengukur kadar antibodi yamh ada dalam plasma tersebut. Dalam uji klinis, plasma akan efektif diberikan ke penyintas Covid-19 bila tingkat antibodinya tinggi. "Kan tugasnya plasma ketika masuk ke tubuh kita adalah menghasilkan antibodi untuk melawan Covid-19," tambahnya.
Dari hasil uji klinis juga diketahui bahwa kadar yang paling tinggi umumnya ditemukan pada penyintas Covid-19 yang sembuh. Individu yang pernah terinfeksi Covid-19 sedang sampai berat memiliki tingkat antibodi yang tinggi dalam plasmanya.
Baca juga :
"Ketika sembuh dia donor plasma maka potensinya sangat bagus untuk diberikan kepada orang yang sedang sakit Covid-19," kata Menristek.
Selain itu, dari hasil uji klinis pun ditemukan plasma akan efektif diberikan bila pasien masih dalam kondisi ringan ke sedang atau sedang ke berat. Plasma tidak akan efektif bagi pasien yang dalam kondisi berat dan hal itu terbukti masih adanya pasien dalam kondisi berat yang meninggal meski sudah menerima donor plasma.
"Kalau yang ringan sampai sedang atau sedang menuju berat itu masih bisa mencegah kematian dan meningkatkan tingkat kesembuhan," jelasnya.
Menristek pun sangat mendukung gerakan donor plasma. Tanpa dilakukan donor, maka hasil riset atau penelitian yang sebenarnya sangat membatu itu akan berakhir pada teori saja. Untuk itu dia mengajak masyarakat khususnya pasien Covid-19 yang survive untuk ikut berkontribusi mengakhiri pandemi ini.(OL-7)
Terkini Lainnya
Soal Mundur dari Jabatan, Standar Etika Menteri Berbeda-beda
Mundur dari Menteri, Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Bukalapak
Menristek Sampaikan Salam Perpisahan di Unhas
Ekonomi Sirkular Solusi Bauran Energi Nasional 2025
Biar Lambat Vaksin Merah-Putih Tetap Harus Dikembangkan
Jaga Marwah Iptek, Menristek Serukan Perangi Predatory Journals
Mengenal Arti, Manfaat, dan Syarat Donor dan Penerima Donor Darah Plasma Konvalesen
Terapi Plasma Konvalesen pada Pasien Covid-19 Jadi Pelayanan Kesehatan Berbasis Penelitian
Penggunaan Ivermectin dan Plasma Konvalesen untuk Pengobatan Korona Resmi Disetop
Plasma Konvalesen hingga Ivermectin Terbukti tak Bermanfaat untuk Pemulihan Covid-19
PMI Pastikan Stok Darah dan Plasma Konvalesen Cukup
TIga hal Ini Jadi Penentu Keberhasilan Terapi Plasma Konvalesen
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap