Pentingnya Merawat Kebhinekaan dengan Kebudayaan
Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) berkerja sama dengan Forum Kebangsaan UI dan komunitas @akuindonesia menggelar pertunjukan seni Nusantara Berkisah seri-6, pada Rabu (10/3) malam.
Kepala MAC UI Ngatawi Al-Zastouw menerangkan bahwa pihaknya mengambil tema Merawat Kebhinekaan Nusantara dalam seri tersebut. Tema itu diambil sebagai upaya menggali berbagai kearifan lokal yang ada dalam tradisi Nusantara untuk merawat keberagaman.
"Keberagaman yang ada di bangsa ini memang sudah menjadi takdir Tuhan, artinya sudah menjadi pemberian Tuhan (given)," kata Ngatawi dalam keterangan resmi UI, Jumat (12/3).
Menurutnya, keberagaman yang ada harus terus dirawat seperti halnya budaya. Keberagaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang kini kian tergerus perubahan zaman.
"Tapi, keberagaman bangsa yang given ini bisa hancur kalau kita tidak merawat dan menjaganya, seperti hutan yang tumbuh beraneka ragam pohon, bunga-bunga dan fauna, semua bisa rusak dan hancur kalau kita tidak menjaganya," imbuhnya.
Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang beragam, sehingga masyarakat Nusantara memiliki nilai-nilai dan kearifan lokal untuk menjaga harmoni dalam keberagaman tersebut. Nilai-nilai dan kearifan itu mewujud dalam berbagai ragam tradisi dan budaya Nusantara.
"Itulah sebabnya kita akan menggali berbagai nilai-nilai dan kearifan yang dimiliki bangsa ini yang bisa dijadikan pijakan bersama untuk menjaga dan merawat keberagaman bangsa ini," kata Zastrouw.
Haryatmoko, pengajar dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang turut terlibat dalam acara tersebut mendukung upaya merawat keberagaman. Saat ini upaya menjaga keberagaman Nusantara ini menjadi sesuatu yang sangat penting. Lantaran banyak hal yang mengancam keutuhan keberagaman bangsa, selain munculnya fenomena keagamaan yang puritan dan eksklusif serta maraknya sikap egois materialistis.
"Bahkan dalam situasi pandemi covid-19 ini, banyak orang yang mencari keuntungan dengan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan," katanya.
Jika fenomena yang bisa merusak keberagaman itu tidak diatasi bersama maka tidak hanya keutuhan bangsa dan budaya yang terancam, tetapi eksistensi kemanusiaan kita juga bisa bisa terancam. (H-3)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Pelajar SMA Labschool Cirendeu Tangsel Bawa Misi Budaya ke Festival Internasional Polandia
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Jalan Kebudayaan, Perayaan Tujuh Tahun UU Pemajuan Kebudayaan
UU Pemajuan Kebudayaan jadi Modal Kemajuan Bangsa
Melibatkan Masyarakat dalam Memelihara Cagar Budaya
Pengadu Ketua KPU ke DKPP bakal Hadiri Sidang Putusan Besok
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
9 Tahun Berlalu, Polisi Masih Cari Alat Bukti Kasus Kematian Akseyna
Atasi Krisis Air Perkotaan, Sekolah Ilmu Lingkungan UI Ciptakan Teknologi Pengolah Air Hujan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap