visitaaponce.com

Minim Inovasi, Indonesia Sulit Lolos dari Middle Income Trap

Minim Inovasi, Indonesia Sulit Lolos dari Middle Income Trap
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro(Antara)

MENTERI Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju di 2045 dibutuhkan terobosan baru. Indonesia akan terus terjebak dalam ekonomi menangah bila ekonomi hanya berbasis pada sumber daya.

"Mengenai visi 2045, ekonomi berbasis inovsi adalah suatu keharusan. Keharusan kalau kita ingin mencapai cita-cita 2045 Indonesia masuk kategori negara maju. Tanpa memasukan inovasi sebagai arus utama pembangunan, kita tidak bisa bermimpi untuk lolos dari middle income trap," ungkapnya dalam webinar Knowledge Sector Initiative (KSI), Selasa (16/3).

Dijelaskannya bahwa harus ilmu pengetahuan menjadi landasan utama dalam menentukan kebijakan pembangunan. Maka dengan sendirinya Indonesia bisa ciptakan ekonomi berbasis invoasi yang inklusif.

Paradigma lama yang hanya mengandalkan pembangunan pada sektor sumber daya, menurutnya tidak akan menjadikan Indonesia lebih baik. Justru dengan terobosan baru, masalah ekonomi hingha sosial bisa dituntaskan.

Bambang mengatakan bahwa pengalaman Tiongkok ketika tumbuh double digit, selama 10 tahun lebih pada mereka mendorong penggunaan teknologi untuk penguranan kemiskinan. Pada saat yang sama ketika Tiongkok naik kelas, GDP terbesar di dunia, mereka berhasil mengurangai kemiskinan secara drastis.

Begitu pula pengalaman negara lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara tidak memiliki kekayaan sumber daya alam seperti Indonesia, namun mampu menjadi negara maju dengan perkembangan teknologi yang pesat.

Akan tetapi, Bambang mengungkapkan bahwa negara yang bisa menjadi contoh bagi Indonesia adalah Chile. Negata Amerika Latin itu memiliki sumber daya alam yang cukup kaya juga dan mampu keluar dari jebakan ekonomj menengah dengan melakukan sejumlah terobosan melalui inovasi.

"Tidak ada salahnya kita melihat Chile. Chile ada negara yang lolos dari middle income trap karena SDA yang mereka miliki dikelola dengan baik melalui terobosan inovasinya," imbuhnya.

"Kita harus membuat arus baru yaitu inovasi berbasis SDA dan inovasi yang mendorong teknologi digital. Kita harus juga tidak ketinggalan dalam teknologi revolusi industri," tambahnya.

Hal tersebut, lanjutnya, akan mendorong Indonesia mencapai visi 2045. Sumber daya yang ada benar-benar dimanfaatkan secara maksimal dengan hadirnya inovasi-inovasi.

Begitu pula dengan teknologi digital, Indonesia bisa memanfaatkan pasarnya yang luas melalui inovasi startup. Sehingga pasar domestik bisa dikuasai anak bangsa sendiri.

"Nah tentunya untuk mendorong inovasi perlu penguatan kerjasama antar aktor. Pentingnya mendekatkan ilmuwan dan enterpreuner, bagaimana membawa hasil inovasi ke market. Disitulah perannya startup sebagai enterpreneur," jelasnya.

Agar Indonesia punya new generation enterpreuner yaitu startup yang berbasis SDA dan digital, maka harus tetap mendorong riset dasar. Selain itu juga terkait jurnal predator menurutnya perlu dilakukan review mengenai staff peneliti atau staff pengajar. "Kalau ada usulan kenaikan pangkat harus diganti dengan jurnal yang kredibel," tandasnya.(OL-13)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat