Vaksinasi Guru dan Petugas Operasional Sekolah Wajib Dilakukan
VAKSINASI covid-19 kepada tenaga pengajar dan pendukung operasional sekolah harus menjadi prasyarat wajib sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka direalisasikan.
"Yang harus dipastikan dalam pelaksanaan belajar mengajar tatap muka yaitu keselamatan dari peserta didik, tenaga pengajar, dan tenaga pendukung operasional sekolah. Untuk memastikan kondisi tersebut, peningkatan daya tahan tubuh lewat vaksinasi covid-19 merupakan hal yang penting," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3).
Dalam proses menuju pelaksanaan belajar mengajar tatap muka yang direncanakan pemerintah mulai Juli 2021, menurut Lestari, harus dipastikan sejumlah kesiapan selain vaksinasi covid-19 untuk tenaga pengajar dan pendukung operasional sekolah. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam kanal Youtube mengungkapkan vaksinasi covid-19 di lingkungan pendidikan akan ditargetkan kepada 5,2 juta guru dan tenaga kependidikan.
Vaksinasi guru, jelas Siti, dilakukan bersamaan dengan vaksinasi untuk 21,5 juta lansia dan 16,9 juta pelayan publik. Vaksinasi akan diprioritaskan untuk tujuh provinsi di Jawa dan Bali yang laju penyebarannya paling tinggi.
Kesiapan terpenting lain, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, sarana dan prasarana untuk mewujudkan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah seperti tempat mencuci tangan lengkap dengan sabun dalam jumlah memadai sesuai dengan kapasitas sekolah. Sejumlah tanda agar pelaksanaan prokes menjaga jarak di sekolah bisa dilakukan dengan mudah, tegas Rerie, harus disiapkan.
Begitu pula ketersediaan masker yang memadai, ujarnya, agar penggunaannya di lingkungan sekolah menjadi kebiasaan dalam keseharian. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menegaskan, yang tidak kalah penting yakni tata kelola protokol kesehatan di lingkungan sekolah harus mudah dipahami sehingga bisa dilaksanakan dengan baik sepanjang proses belajar mengajar tatap muka di sekolah.
Perlu pula sejumlah langkah antisipatif, tegas anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu, untuk menekan terjadinya euforia para peserta didik dan masyarakat saat pelaksanaan belajar tatap muka. Setelah hampir satu tahun melaksanakan pembelajaran jarak jauh, ujar Rerie, para pelajar dikhawatirkan mengabaikan sejumlah aturan prokes di sekolah karena masih dalam suasana euforia bertemu teman-teman. (RO/OL-14)
Terkini Lainnya
Pengembangan Produk Pariwisata Berkelanjutan Harus Konsisten Dilakukan
Dorong Pengembangan Kewirausahaan Topang Indonesia Menjadi Negara Maju
Pemerintah Diminta Kaji Ulang Pembiayaan yang tidak Berdampak ke Masyarakat
Koalisi 7 Partai Resmi Usung Andra Soni-Dimyati Kusumah di Pilgub Banten 2024
Kaesang Maju Pilgub Jakarta, NasDem: Semua Punya Hak Sama
Pilkada Jawa Timur, Sandiaga Akui Komunikasi Informal dengan NasDem
7 Bulan Terombang-ambing di Laut, 49 Korban TPPO Berhasil Dievakuasi
Satu Tewas akibat SPBU di Pati Terbakar
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
PDIP Pertimbangkan Kaesang Pangarep Maju di Pilkada Jateng
Pembunuhan Perempuan di Indekosnya, Polisi Periksa 10 Saksi
Pilkada Jateng, PKB masih Upayakan Dukung Yusuf Chudlori
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap