Presiden Jokowi Diminta Hapus Paksaan Siswi Wajib Berhijab
GERAKAN Indonesia Kita (GITA) meminta pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk mengeluarkan peraturan baru terkait aturan kewajiban siswi untuk menggunakan hijab di sekolah.
Narahubung GITA Alif Iman Nurlambang menjelaskan, penghapusan peraturan kewajiban siswi mengenakan hijab diperlukan untuk melindungi anak dan perempuan dari pelanggaran busana.
"Kami juga menuntut semua kepala daerah, kepala kantor pemerintahan dan perusahaan negara, kepala sekolah negeri, dan semua guru negeri mencabut paksaan busana di tempat mereka," ujar Gita dalam keterangan yang ia tulis dalam petisi 'Seruan Indonesia: Hentikan Perundungan dan Intimidasi lewat Aturan Busana'
Menurut Gita paksaan mengenakan jilbab bukan semata masalah pakaian. Ia menilai aturan tersebut merupakan masalah keadilan bagi perempuan untuk memilih identitas dirinya. Terlebih aturan wajib berhijab di sekolah sering berdampak pada perundungan kepada para siswi.
"Kami prihatin karena kami melihat korban sudah berjatuhan akibat diskriminasi, perundungan dan pemaksaan pakai jilbab bagi anak dan perempuan. Para psikolog kini menangani pasien gangguan jiwa, termasuk percobaan bunuh diri, akibat trauma perundungan," paparnya.
Gita menjelaskan, menurut Komnas Perempuan, ada minimal 62 aturan wajib jilbab di seluruh Indonesia. Human Rights Watch mengatakan aturan wajib jilbab efektif pada minimal 24 dari 34 provinsi. Aturan ini muncul pada 2001 di Sumatera Barat, dan 2002 di Aceh, lantas makin meluas, diberlakukan pada anak perempuan, sejak kelas satu sampai kelas 12, juga pegawai negeri perempuan --guru, dosen, dokter dan lainnya.
Baca juga : Undip Pastikan Belum Kuliah Tatap Muka di Semester Depan
"Aturan ini dijadikan pembenaran buat diskriminasi dan menekan anak dan perempuan memakai jilbab dengan hukuman masing-masing," ujarnya.
Pada sekolah negeri, jilbab ada pada kurikulum kompetensi pelajaran agama Islam. Gita menilai Kalimat berpakaian sesuai dengan syariat Islam dimaknakan sempit dengan jilbab, baju panjang, dan rok panjang. Kata himbauan bisa berubah jadi intimidasi, ancaman, atau dikeluarkan sekolah.
"Di Sumatera Barat, murid perempuan, termasuk yang Protestan, Katolik, dan Hindu, dipaksa berjilbab," paparnya.
Contoh kasus terjadi di SMAN 2 Cibinong ketika ada siswi coba bunuh diri. Sementara Di SMPN 3 Genteng, Banyuwangi, sekolah menekan siswi Kristen untuk mundur karena menolak pakai jilbab.
"Banyak guru sekolah negeri menggunting rambut siswi. Banyak guru mencoret pakaian siswi dengan spidol. Banyak guru kaitkan jilbab dengan prestasi akademik," paparnya. (OL-7)
Terkini Lainnya
Anggaran Makan Siang Gratis Rp71 Triliun, Kejelasan Program Tentukan Efektivitas
Rem Blong, Bus Rombongan Wisata Siswa SD Terguling di Jepara
Pengurus Baru IPPNU dan IPPNU Kota Bandung Dilantik
Satu Pelajar Tewas Tawuran di Bogor, Tujuh Orang Ditangkap
Sempat Hilang, Siswi SMAN 61 Jakarta Akhirnya Ditemukan
5 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Dapat Beasiswa dari BSI
Muncul Petisi Mundur dari Kursi Menteri, Menkominfo Budi Arie: Ah Biar Aja
Billie Eilish dan Nicki Minaj Minta Penggunaan AI dalam Musik Dihentikan
11 Ribu Fan K-pop Berhasil Cegah Hyundai Gunakan Batu Bara untuk Mobil Listriknya
Soal Maklumat Canberra Kritik Jokowi, Anita Wahid: Muncul Karena Kegeraman
Munculnya Petisi dari Civitas Kampus Harus Disyukuri dalam Demokrasi
Kecelakaan Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di TKP
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap