visitaaponce.com

Billie Eilish dan Nicki Minaj Minta Penggunaan AI dalam Musik Dihentikan

Billie Eilish dan Nicki Minaj Minta Penggunaan AI dalam Musik Dihentikan
Penyanyi asal AS, BILLIE Eilish.(Dok. AFP)

BILLIE Eilish dan Nicki Minaj termasuk di antara 200 artis yang menyerukan agar penggunaan artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) yang bersifat "predatoris" dalam industri musik dihentikan. Dalam sebuah surat terbuka yang juga ditandatangani oleh Katy Perry dan pewaris Frank Sinatra, mereka memperingatkan bahwa AI akan menurunkan kualitas musik jika dibiarkan begitu saja.

"Kita harus melindungi diri dari penggunaan AI yang bersifat predatoris untuk mencuri suara dan kemiripan artis," kata para artis, dilansir dari BBC, Rabu (3/4).

Mereka meminta perusahaan teknologi untuk berjanji tidak mengembangkan alat pembuat musik AI yang merusak atau menggantikan kesenian manusia dari para penulis lagu dan seniman, atau menolak kompensasi yang adil untuk pekerja seni.

Baca juga : Meta Luncurkan AudioCraft, Bisa Buat Audio dan Musik dari Teks

Dalam sebuah surat terbuka yang diorganisir oleh kelompok kampanye Aliansi Hak-hak Seniman dan diposting di situs Medium, para seniman mengatakan bahwa AI akan melanggar hak-hak dan merendahkan hak-hak seniman manusia jika digunakan secara tidak bertanggung jawab.

Mereka mengatakan cara penggunaan karya para seniman untuk melatih beberapa model dan sistem AI merupakan serangan terhadap kreativitas manusia. Mereka juga memperingatkan bahwa AI digunakan untuk melanggar hak-hak pencipta dan menghancurkan ekosistem musik.

Kepala Sementara Asosiasi Industri UK Music, mengatakan ia berbagi kekhawatiran para seniman yang khawatir karya mereka digunakan untuk melatih AI tanpa izin.

Baca juga : 'Jangan Renggut Suara Kami': Perlawanan Artis Sulih Suara Menghadapi Ancaman AI

"Ini sama saja dengan pencucian musik dan setiap perusahaan yang terlibat dalam praktik-praktik ini harus berhenti dan mengambil pendekatan yang lebih bertanggung jawab terhadap industri musik kita," katanya.

"Memastikan para artis telah memberikan persetujuan mereka dan menerima kredit dan kompensasi yang sesuai untuk penggunaan karya mereka pada sistem AI harus menjadi dasar untuk pendekatan yang lebih bertanggung jawab,” tambahnya.

Keresahan Seniman pada AI

Para seniman dari berbagai disiplin ilmu dan genre kreatif telah angkat bicara mengenai penggunaan AI dalam beberapa bulan terakhir, setelah sebuah lagu yang menggunakan AI untuk menirukan suara Drake dan The Weeknd menjadi viral di dunia maya.

Baca juga : Meta Luncurkan MusicGen, Ciptakan Musik dari Teks

Drake menyuarakan ketidaksetujuannya atas lagu yang terdengar sangat mirip dengannya - tetapi sebenarnya dibuat menggunakan alat kloning suara AI - dan muncul di Spotify dan Apple Music sebelum tiba-tiba ditarik.

Artis-artis lain pun ikut angkat bicara tentang hal ini, dengan Sting mengatakan kepada BBC bahwa ia yakin para musisi menghadapi "pertempuran" untuk mempertahankan karya mereka dari maraknya lagu-lagu yang ditulis oleh AI.

"Elemen-elemen pembentuk musik adalah milik kita, milik manusia," katanya.

Baca juga : Billie Eilish Debut Akting dalam Serial Thriller ‘Swarm’

Namun tidak semua musisi menentang perkembangan atau penggunaan AI di seluruh industri musik. Artis elektronik Grimes serta DJ David Guetta termasuk di antara mereka yang mendukung penggunaan alat bantu AI.

Grimes bahkan mendorong para penggemar dan musisi pemula untuk menggunakan suaranya tanpa penalti dan mengatakan bahwa ia akan membagi royalti untuk lagu-lagu yang dibuat oleh AI dengan menggunakan suaranya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat