Soal Maklumat Canberra Kritik Jokowi, Anita Wahid Muncul Karena Kegeraman
![Soal Maklumat Canberra Kritik Jokowi, Anita Wahid: Muncul Karena Kegeraman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/2705f51ed75696ad0a78d4842c7d05c5.jpg)
CIVITAS Akademika Universitas Canberra, Anita Wahid, membeberkan alasannya membacakan Maklumat Canberra yang isinya mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anita mengatakan maklumat itu muncul karena dorongan kegeraman dan kemarahan terhadap situasi politik saat ini.
"Karena saya rasa kita sudah kami ini sudah tidak lagi di dalam titik gusar gitu. Atau khawatir tapi di titik geram dan marah sebenarnya," kata Anita dalam diskusi virtual bertajuk 'Kotak Pandora Manipulasi Demokrasi dan Perlawanan Kaum Intelegensia: Outlook Demokrasi LP3ES 2024', Minggu, 11 Februari 2024.
Putri ketiga Presiden ketiga RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, itu mengatakan saat ini publik dipertontonkan dengan ketidaknetralan hingga intimidasi oleh sejumlah oknum. Selain itu, pengerahan aparat negara juga tampak secara jelas.
Baca juga : Civitas Akademika Kritik Presiden Jokowi, JK: Itu Dari Hati Nurani
"Penggunaan ke sumber daya negara, itu kan dipergunakan dan dipertontonkan secara gamblang, tanpa ada lagi rasa malu gitu ya," ujar Anita.
Menurut Anita, saat ini pentingnya mempertontonkan etika kepada publik. Ia menekankan sudah bukan saatnya untuk menjustifikasi suatu langkah politik bahkan oleh Presiden.
"Justifikasi itu dengan mengeluarkan berbagai macam sumber-sumber ini hukumnya begini. Jadi saya boleh kok kampanye misalnya, padahal yang dipertontonkan hanya sebagian saja dari yang dikasih lihat, yang diambil hanya sebagian saja dari undang-undangnya," ujar Anita.
Baca juga : Jangan Rusak Demokrasi untuk Kepentingan Politik Pragmatis
Langkah Anita membacakan Maklumat Canberra serta mewakili Forum Komunikasi Mahasiswa Indonesia Australia National University senada dengan sejumlah civitas akademika di perguruan tinggi dalam negeri yang ramai-ramai kritik Jokowi. Anita melihat ada persoalan yang menyangkut dengan demokrasi bangsa di masa Pemilu 2024.
"Kami juga ngelihat bahwa sebagai mahasiswa kan kerjaan kami mengurus dan meneliti hal-hal yang terkait dengan semua permasalahan-permasalahan bangsa ini ya, dari mengenai public policy, instrumen-instrumen demokrasi, ya institusi-institusinya, norma-normanya," ucap Anita.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Timnas Tetap Berpeluang, meski tidak Semudah yang Dibayangkan
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia Masuk Grup C Bersama Jepang
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Pulang ke Australia sebagai Pria Bebas Setelah 12 Tahun
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia
Populasi Greater Sydney Meningkat, Hunian Mixed-use Jadi Trend
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Jokowi Jenguk Prabowo Subianto Usai Operasi di RSPPN
Keputusan Memberhentikan Menkominfo Budi Arie Setiadi adalah Hak Presiden
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Bansos Presiden yang Dikorupsi Berisi Beras sampai Biskuit
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap