Jangan Rusak Demokrasi untuk Kepentingan Politik Pragmatis
![Jangan Rusak Demokrasi untuk Kepentingan Politik Pragmatis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/3e75abafe8791740c32f0a6b5d642304.jpg)
DOSEN Hukum Kepemiluan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Titi Anggraini mengatakan suara moral dari civitas academica terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi jangan dicurigai apalagi dituduh politis atau partisan. Isi seruan itu, ujar Titi, amat baik dan mestinya digunakan sebagai refleksi.
"Tidak perlu defensif apalagi berspekulasi terlalu jauh. Sikap curiga dan konspiratif merespons suara sivitas akademika kampus, justru malah memperlihatkan bahwa memang ada masalah besar dalam demokrasi kita," ujar Titi yang juga Dewan Pembina Yayasan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ketika dihubungi, Selasa (6/2).
Seperti diberitakan, gelombang seruan keprihatinan dari sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di tanah air terus bergulir. Seruan itu merespons kondisi demokrasi yang terancam.
Baca juga : Gelombang Petisi Akademisi, Jokowi Diminta Minta Maaf Secara Terbuka
Para guru besar dan sivitas akademika turun gunung antara lain meminta agar pemilihan umum (pemilu) dapat berjalan adil, tanpa intervensi serta presiden diminta untuk netral. Titi lebih jauh menuturkan seruan tersebut merupakan bagian dari aspirasi warga negara yang berangkat dari kesadaran murni serta kekhawatiran atas masa depan demokrasi.
"Demokrasi bisa porak-poranda akibat penyalahgunaan kekuasaan demi pragmatisme politik untuk kepentingan berkuasa. Mestinya, seruan sivitas akademika itu menjadi refleksi bagi semua pihak, terutama mereka yang berada dalam kekuasaan dan pusaran elite politik untuk mengoreksi diri," tutur Titi.
Masalah etik menjadi sorotan dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Diawali dengan kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Putera Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden, netralitas presiden, hingga dugaan penggunaan fasilitas negara seperti bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan politik elektoral.
Baca juga : Keprihatinan Menguat, Akademisi dan Intelektual Bergerak
Menurut Titi, apabila para penguasa serta elit politik tidak memperbaiki perilaku politik mereka, dapat mengakibatkan daya rusak yang merugikan masa depan demokrasi Indonesia.
Titi juga mengajak pemilih untuk menjadikan seruan sivitas akademika itu sebagai pertimbangan dalam menilai proses pemilu 2024. Pemilih, ujarnya, perlu kritis dan berdaya sehingga tidak mudah dimanipulasi oleh tipu daya kekuasaan. Ia menekankan bahwa etika adalah sandaran penting dalam menjaga martabat pemilu dan demokrasi Indonesia.
"Ketika para cerdik pandai sudah resah dan bersuara artinya memang ada yang salah dan mengkhawatirkan untuk dikoreksi," tukasnya. (Z-7)
Terkini Lainnya
Inovatif dan Kreatif, Kapasitas Pustakawan dalam Pelayanan Perpustakaan
Salim Said di Mata Para Sahabat, Teladan untuk Generasi Muda
Sinar Mas Land Kembangkan Budaya Literasi Siswa, Akademisi, Masyarakat Tangsel
Pertemuan OU5: Kolaborasi Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh di Asia Tenggara
Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi
Muncul Petisi Mundur dari Kursi Menteri, Menkominfo Budi Arie: Ah Biar Aja
Billie Eilish dan Nicki Minaj Minta Penggunaan AI dalam Musik Dihentikan
11 Ribu Fan K-pop Berhasil Cegah Hyundai Gunakan Batu Bara untuk Mobil Listriknya
Soal Maklumat Canberra Kritik Jokowi, Anita Wahid: Muncul Karena Kegeraman
Munculnya Petisi dari Civitas Kampus Harus Disyukuri dalam Demokrasi
Kecelakaan Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di TKP
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap