visitaaponce.com

Tiga Bahan Alami Efektif Terapi Pasien Covid-19

Tiga Bahan Alami Efektif Terapi Pasien Covid-19
Pakar farmakologi Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed.(DOK Pribadi.)

PENELITIAN baru di Universitas Pancasila mengonfirmasi tiga bahan alami dalam Onoiwa MX efektif dalam pengobatan covid-19 dengan memperbaiki penanda metabolisme yaitu d-dimer, CRP, dan gejala klinis. Penelitian peer-review yang dipimpin pakar farmakologi Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed dan dokter ahli paru dr. Lusi Nursilawati itu menyimpulkan bahwa kombinasi likuid Onoiwa MX yang terdiri dari Channa striata 5100 mg, Curcuma xanthorriza 240 mg, dan Moringa oleifera 240 mg sangat bermanfaat dalam pengobatan SARS-Cov2.

Makalah itu baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal sains Eropa, Volume 08, Edisi 03, 2021 dari European Journal of Molecular and Clinical Medicine yang bergengsi. Kombinasi tiga bahan alami dalam Onoiwa MX yang diproduksi di fasilitas terdaftar FDA, mendapatkan izin edar BPOM, dan terdaftar Halal MUI dapat mengobati badai sitokin dan menurunkan d-dimer pada pasien covid-19 kritis dan mencegah kematian.

Syamsudin menjelaskan bahwa d-dimer merupakan fragmen protein yang membantu proses pembekuan atau penggumpalan darah. Pasien yang terinfeksi virus korona dapat memicu penggumpalan darah. Penggumpalan darah ini dapat menimbulkan risiko yang membahayakan jika d-dimer meningkat. Risiko tersebut yaitu peradangan sistemis berupa demam tinggi serta denyut jantung dan laju pernapasan cepat. Hal ini yang menjadi keluhan sesak pasien covid-19 terjadi serta jumlah sel darah putih yang abnormal. 

Risiko lain dari penggumpalan darah itu yakni terjadi badai sitokin, yakni pelepasan protein sitokin yang terlalu berlebihan sehingga merusak sistem imun. Badai sitokin tampaknya menjadi alasan utama beberapa peneliti mendalami gejala yang mengancam jiwa dari covid-19. Penelitian ilmiah mengonfirmasi bahwa aktivasi kekebalan yang berlebihan dan badai sitokin menjadi penyebab cedera paru-paru pada covid-19. "Aktivasi kekebalan yang berlebihan dan badai sitokin biasanya terjadi karena ketidakseimbangan dalam homeostasis radikal bebas dan komplikasi yang dikaitkan dengan penipisan glutathione pada pasien covid-19," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (18/7).

Baca juga: Tujuh Khasiat Daun Kelor bagi Kesehatan

Menurut Pedoman Tatalaksana Covid-19 edisi 3 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), setiap pasien yang dirawat hampir setiap hari dilakukan pemeriksaan hemostasis dan hematologi yang salah satunya yaitu d-dimer dan limfosit sebagai parameter pemeriksaan pada pasien. Namun data hasil d-dimer dan limfosit pada pasien terkonfirmasi covid-19 belum banyak yang menganalisis penanda peradangan yang terkait dengan badai sitokin termasuk albumin serum, IL-9 (Interleukin 9), NF-κB (faktorkappa beta), dan TNF-a (Faktor Nekrosis Tumor alfa). 

Studi oleh Dr. Oliver Van Hecke dari pusat kedokteran Universitas Oxford menyimpulkan bahwa glutathione mengurangi pembentukan sitokin proinflamasi, seperti IL-9 dan TNF-α dan potensi mekanisme antioksidan ini (glutathione) telah memicu kepentingan dalam pandemi covid-19. Ini berarti meningkatkan kadar glutathione pada pasien covid-19 sangat penting. Perlu diketahui saat ini belum ada pengobatan untuk covid-19. Terapi yang digunakan termasuk antivirus dan antibiotik, hanya meredakan gejalanya. Glutathione intravena telah diusulkan untuk digunakan dalam terapi dan/atau pencegahan beberapa penyakit pernapasan dan penyakit yang melibatkan stres oksidatif termasuk covid-19. Glutathione berperan sebagai antioksidan endogen tubuh karena secara alami diproduksi di hati untuk melawan stres oksidatif.

Di sisi lain, tes serum albumin pada umumnya digunakan untuk mengukur kadar albumin dalam plasma darah pasien kritis. Albumin sebenarnya protein darah yang paling melimpah dalam plasma manusia dan merupakan transportasi utama untuk glutathione. Data epidemiologis menunjukkan bahwa penurunan nilai albumin sangat terkait dengan peningkatan kematian pada pasien covid-19 yang kritis. Albumin menjadi penanda utama sistem kekebalan dan berfungsi sebagai transportasi utama nutrisi, elektrolit seperti kalsium, natrium, dan kalium, hormon seperti T4, serta antioksidan yang sangat penting seperti glutathione.

Glutathione berfungsi sebagai salah satu antioksidan penangkal radikal bebas yang paling penting dalam sel. Oleh karena itu, nilai albumin yang rendah sangat menunjukkan penurunan glutathione serta terkait dengan peningkatan tingkat stres oksidatif dan toksisitas radikal bebas. Onoiwa MX mengandung ekstrak Channa striata (ikan gabus) yang memiliki salah satu sumber alami dengan konsentrasi prekursor flutathione tertinggi. Untuk melengkapi formula, Onoiwa MX juga mengandung temulawak (Curcuma xanthorrhiza Rhizoma) dan daun kelor (Moringa oleifera). Dua tambahan herbal alami yang terbukti secara ilmiah membantu meningkatkan penyerapan glutathione ke dalam membran sel dan menghambat virus replikasi virus SARS-Cov-2.

Lusi menambahkan penelitian Universitas Diponegoro pada ikan gabus (Channa striata) dari Rawa Pening Jawa Tengah oleh ahli biologi molekuler Profesor Sunarno menemukan bahwa ikan gabus mengandung bahan aktif dengan potensi antipenuaan yang berfungsi sebagai prekursor glutathione. Studi ini dengan hati-hati memeriksa komposisi asam amino esensial dari prekursor glutathione antioksidan yang ditemukan pada ikan gabus dan menemukan bahwa kepala ikan gabus mengandung sejumlah besar asam amino esensial untuk meningkatkan produksi glutathione. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap 100 gram daging ikan gabus dari Rawa Pening mengandung glutamin (32,39%), sistein (6,61%), dan glisin (9,69%), salah satu sumber makanan tertinggi asam amino esensial ini.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Padjadjaran menunjukkan bahwa telah banyak penelitian dengan kandidat obat yang digunakan sebagai antivirus atau imunomodulator untuk covid-19. Namun, hasil investigasi ini menunjukkan bahwa kandidat obat covid-19 tidak efektif secara signifikan terhadap penyakit tersebut. "Dalam makalah tersebut, para peneliti menyarankan bahwa ramuan tradisional Indonesia yang digunakan dalam jamu seperti Curcuma xanthorrhiza sebagai salah satu kandidat yang menjanjikan dalam pencegahan dan pengobatan covid-19," tuturnya.

Salah satu enzim penting SARS-CoV-2 yaitu enzim protease yang berperan besar dalam memodulasi replikasi virus. Debanjan Sen, Profesor Kimia Obat, di BCDA College of Pharmacy and Technology di India bersama timnya melakukan skrining virtual in-silico dan mengulangi simulasi dinamika molekul 100 ns untuk mengidentifikasi potensi penghambat SARS-CoV-2 dari senyawa tanaman daun kelor. Mereka menemukan bahwa Moringa oleifera mengandung tiga flavonoid: isorhamnetin, kaempferol, dan apigenin yang secara efektif menghambat replikasi SARS-CoV-2.

Baca juga: Studi Onoiwa MX Terapi Pasien Covid-19 Masuk Jurnal Internasional
 

Hasil penelitian yang telah dilakukan Samsudin dan Lusi pada pasien covid-19 kategori sedang dengan dosis yang digunakan 3x1 sachet Onoiwa MX/hari selama 7 hari yaitu:

1. Menurunkan d-dimer sebesar 70% dari 1.380,58 ng/ml menjadi 412,6 ng/ml. Ini mencegah terjadi penyumbatan yang mengakibatkan kematian.

2. Menurunkan CRP sebesar 63% dari 55,46mg/dL menjadi 20,33 mg/dL. Ini mencegah terjadinya inflamasi yang lebih berat seperti badai sitokin.

3. Meningkatkan Limfosit &  Neutrofil-Limfosit ratio (NLR) sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit dan pasien lebih cepat dan pemulihan.

Karena itu, dosis yang dianjurkan untuk terapi pasien covid-19 yaitu 1 sachet Onoiwa MX, 3 kali sehari, selama 7-14 hari, sampai pasien merasa lebih baik. Untuk informasi lebih jauh, masyarakat dapat mengakses situs web www.nucleusfarma.com dan Instagram @nucleusfarma. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat