Pendaftaran Aksara Jawa, Sunda, dan Bali ke BSN Dilakukan Bersamaan
PENGAJUAN dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk standar papan ketik, fon, dan transliterasi aksara Jawa serta Sunda ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang diajukan oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), tidak bisa diajukan satu persatu.
Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Marketing Pandi Heru Nugroho menyayangkan pemberitahuan proses pengajuan RSNI tersebut baru diinformasikan belakangan kepada Pando dan tim penyusun standardisasi, ketika dokumen standardisasi aksara Jawa dan Sunda sudah hampir rampung. Padahal dirinya mengaku bahwa pihaknya dan BSN selalu berkoordiasi secara berkala dan menggelar meeting online untuk membahas apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan draf dokumen RSNI.
"Sangat disayangkan arahan ini tidak muncul dari awal, karena akan berdampak signifikan hingga harus merombak dokumen proposal RSNI, tetapi dapat dipahami bahwa ini (pendaftaran SNI fon dan papan ketik aksara) merupakan sesuatu yang baru di BSN, sehingga ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua kedepannya," ucap Heru dalam keterangan remsinya yang diterima pada Rabu (28/7).
Menurut Heru, dari hasil diskusi dengan para pegiat aksara, disepakati bahwa momentum ini akan digunakan untuk menambahkan aksara Bali ke dalam penyusunan dokumen RSNI berbarengan dengan aksara Jawa dan Sunda. Langkah penggabungan ini diambil menyusul arahan terbaru dari BSN terkait pendaftaran dokumen RSNI yang tidak bisa didaftarkan satu persatu.
“Kita tidak disarankan mengajukan dokumen RSNI per aksara secara satu persatu, seperti yang telah diupayakan oleh tim sebelumnya. Mereka (BSN) menganjurkan agar pengajuan dokumen tersebut diajukan dalam satu pendaftaran, dimana ada 2 aksara didalamnya, yakni aksara Jawa dan aksara Sunda. Setelah kami berdiskusi dengan pegiat aksara Bali, disepakati bahwa Bali juga akan ikut didaftarkan bersamaan dengan Jawa dan Sunda,” ungkapnya.
Baca juga: Hidupkan Aksara Jawa dari Kelas hingga Kegiatan Sehari-Hari
Saat ini, dokumen RSNI yang sudah siap untuk didaftarkan ke BSN adalah aksara Jawa dan Sunda. Karena ada arahan untuk menggabungkan dokumen menjadi satu, maka pengajuan tahap awal ditambahkan aksara Bali. Konsekuensinya tim penyusun aksara Bali harus merampungkan dokumen standardisasi dengan waktu tersisa satu setengah bulan hingga September, dikarenakan acuan waktu dari BSN yang memberikan waktu pengajuan di bulan Oktober. BSN menargetkan estimasi pengesahan SNI tersebut akan rampung sekitar awal tahun depan.
“Khusus untuk standardisasi aksara Bali, hanya tersisa waktu satu setengah bulan untuk menyusun draft standardisasi aksara Bali, karena akan diajukan bersamaan dengan aksara Jawa dan Sunda yang sudah siap diajukan. Diharapkan setelah Simposium digitalisasi aksara Bali September mendatang bisa membuahkan satu draft standardisasi aksara Bali yang nantinya akan disatukan dengan dokumen aksara Jawa dan aksara Sunda,” terang Heru.
Terakhir, untuk tahapan pendaftaran aksara lainnya, seperti Batak, Lontaraq, Lampung, Incung, dan lainnya masih memerlukan waktu untuk persiapan penyusunan proposal. Aksara-aksara tersebut diprediksi baru akan menyusul mulai tahun depan, nantinya hanya perlu melakukan amandemen terhadap SNI yang sebelumnya sudah terdaftar.
Heru menargetkan awal tahun depan 3 aksara tersebut sudah mendapat penetapan SNI dari BSN. Nantinya akan ada 3 SNI yang terdaftar, yaitu SNI untuk fon aksara, SNI untuk papan ketik aksara, dan SNI untuk transliterasi aksara. Namun saat ini hanya dua SNI dahulu yang difokuskan, antara lain SNI fon aksara dan SNI papan ketik aksara, dimana dalam kedua dokumen tersebut berisi standardisasi aksara Jawa, Sunda dan Bali. Khusus untuk SNI transliterasi aksara perlu didiskusikan lebih lanjut. (R-3)
Terkini Lainnya
Bahasa Bali Terancam Punah, Generasi Z Diminta Gunakan dalam Keseharian
5 Warisan Budaya Komering Resmi Tercatat dan Diakui Negara
Buku Pengantar Linguistik Nariq Edang, Ikhtiar Revitalisasi Bahasa Daerah di Lembata
Sejumlah Upaya untuk Melindungi Bahasa Daerah
Bahasa Betawi Hampir Punah, Ini Upaya untuk Mencegahnya
Gen Z Sering Pakai Bahasa Inggris, Ini Plus Minusnya
Menelusuri Makna Filosofis Aksara Jawa, Bukan Sekadar Bahasa Biasa!
Makam Kuno Muncul dari Waduk Gajah Mungkur
Aksara Nusantara Bisa Bantu Pahami Karakter Indonesia
Pasangan Aksara Jawa dan Cara Menulis
Surat Rekomendasi Menko PMK Dorong Penetapan SNI di Perangkat Digital
Mengenal Aksara Jawa Nglegena
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap