visitaaponce.com

Satgas Covid-19 Soroti Perburukan Kasus di Aceh

Satgas Covid-19 Soroti Perburukan Kasus di Aceh
Orang-orang menunggu untuk menerima dosis vaksin Sinovac di Sibreh, Provinsi Aceh, Rabu (25/8).(AFP/Chaideer Mahyuddin.)

SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti perburukan kasus di Provinsi Aceh. Sebanyak 33 provinsi di Indonesia telah menunjukkan tren penurunan kasus. Namun demikian, ini berbanding terbalik dengan Aceh yang mengalami kenaikan kasus mingguan sebanyak 429 kasus pada pekan ini dibanding pekan sebelumnya.

Selain itu, tingkat kesembuhan pasien covid-19 di wilayah Aceh juga mengalami penurunan sebesar 1.291 dibanding pekan sebelumnya. "Kematian juga mengalami kenaikan sebesar 35 kasus dan kasus aktifnya juga masih mengalami kenaikan 1.067 kasus," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (26/8).

Wiku melanjutkan bed occupancy rate (BOR) di Aceh juga mengalami peningkatan, dari 56% menjadi 59%. Tingkat positivity rate di Aceh juga menjadi yang tertinggi secara nasional, yakni 51,55%. Angka tersebut jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya mencapai 18,15%.

Untuk itu, Wiku meminta pemerintah daerah yang masih mencatatkan kenaikan kasus, khususnya Aceh, untuk segera melakukan langkah penanganan secara masif. Pertama, pemerintah daerah diminta untuk memastikan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait sinkronisasi data. "Pastikan data yang terlaporkan sesuai dengan pencatatan pemeriksaan di wilayahnya," imbuh dia.

Selain itu, Wiku meminta agar pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan covid-19 di wilayahnya masing-masing. "Positivity rate yang tinggi dapat terjadi karena jumlah testing yang rendah. Upayakan agar dapat mencapai standar WHO, yaitu 1 banding 1.000 populasi per minggu," beber dia.

Baca juga: Satgas Covid-19 Soroti Penurunan Angka Testing di Indonesia

Berikutnya ia meminta pemerintah daerah agar meningkatkan pengawasan protokol kesehatan serta pengaturan kegiatan sosial ekonomi masyarakat melalui posko PPKM yang ada di wilayahnya masing-masing. "Kemudian kesembuhan yang menunjukkan penurunan perlu ditingkatkan lagi dengan memastikan fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dengan baik dan mudah diakses," tegas Wiku. Apabila terdapat kendala dalam peningkatan testing, konversi BOR, dan pemanfaatan tempat isolosi terpusat maupun pembentukan posko, ia meminta hal itu dikoordinasikan dengan pemerintah pusat agar dapat ditangani sesegera mungkin. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat