Epidemiolog Gelombang Ketiga Covid-19 Merupakan Keniscayaan
EPIDEMIOLOG Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad menegaskan munculnya gelombang ketiga covid-19 merupakan sebuah kenicayaan. Sebab, penularan akan terus terjadi selama virus masih ada.
“Kemungkinan adanya gelombang Covid-19 berikutnya adalah sebuah keniscayaan. Tinggal pertanyaanya itu kapan terjadi dan seberapa tinggi ini sangat tergantung dengan situasi yang berkembang di masyarakat,” kata Riris dalam keterangan resmi, Senin (25/10).
KIa menyebutkan, kemunculan gelombang ketiga bergantung pada kondisi di masyarakat. Mobilitas interaksi sosial dan kepatuhan dalam implementasi penerapan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker di masyarakat merupakan situasi yang bisa memicu gelombang covid-19 ketiga nantinya.
“Jadi, tidak hanya satu kali gelombang tiga lalu stop, tapi akan terjadi lagi selama virus masih ada dan bersirkulasi secara global,” terangnya.
Direktur Pusat Kajian Kedokteran Tropis UGM ini menyampaikan bahwa virus covid-19 masih terus ada dan tidak sedikit orang yang tidak memiliki kekebalan. Sementara, pada orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19, kekebalan yang didapat pun akan menurun seiring berjalannya waktu.
Terkait vaksinasi. Beberapa negara dengan cakupan vaksinasi relatif tinggi seperti Israel, Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa saat ini pun tengah berjuang kembali dengan Covid-19 akibat varian Delta. Riris menjelaskan saat ada varian Delta dengan tingkat penularan lebih tinggi membutuhkan cakupan imunitas yang lebih tinggi dalam populasi.
Misalnya sebelum adanya varian Delta untuk mendapatkan kekebalan kelompok sekitar 70% populasi harus sudah divaksin. Namun, sejak adanya varian Delta, maka cakupan vaksinasi ditingkatkan menjadi 80%. Kondisi tersebut dengan anggapan bahwa vaksin yang diberikan memiliki efektvitas 100%.
Ia menjelaskan dengan kondisi itu artinya vaksinasi di Indonesia untuk bisa mencapai 80% mensyaratkan sekitar 230 juta penduduk harus divaksin. Dalam pelaksanaannya pun seyogianya dilakukan dalam waktu kurang dari 6 bulan agar bisa terwujud kelompok.
“Ini kan sulit, misalnya sanggup pun kekebalan kelompok hanya bertahan beberapa saat dan akan terus berkurang,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Riris meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah. Meskipun saat ini kondisi membaik, tetapi pandemi belum usai. Sebab, risiko penularan masih ada, terlebih saat adanya pelonggaran aktivitas di masyarakat.
“Saat penularan tinggi dilakukan intervensi besar-besaran dengan PPKM. Begitu terkendali aktivitas dilonggarakan karena tidak mungkin terus PPKM karena akan melumpuhkan perekonomian. Namun, pelonggaran ini berisiko penularan akan meningkat lagi,” urainya.
Karenanya Riris kembali mengimbau masyarakat untuk tetap patuh menerapkan protokol kesehatan. Sementara pemerintah diminta untuk memperkuat 3T yakni testing, tracing, dan treatment. (H-2)
Terkini Lainnya
Hadapi Covid-19, Gencarkan Lagi Protokol Kesehatan di Masa Libur Nataru
Bukan Penyakit Baru, Mitigasi Cacar Monyet Dinilai Tak Mendesak
Masuk Musim Kemarau, Epidemiolog Ingatkan Potensi Merebaknya Berbagai Penyakit
Masuk Fase Endemi, Kemenkes: Aturan dan Teknis Masih dalam Pembahasan
Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog : Tes Covid-19 tidak Perlu jadi Syarat Perjalananan
Kasus Covid-19 Terus Naik, Epidemiolog: Bukan Karena Hari Raya
Teruji Secara Ilmiah, Grafologi dan Numerologi Dipakai Proses Rekrutmen di Perusahaan
Odfjell Premium Organic Wine Beri Pelatihan untuk Para Mitra dan Bartender
Penuhi Animo Publik, IIEF Luncurkan TOEFL ITP Authorized Test Center
Ini Beda Penanganan Covid-19 pada Masa Pandemi dan Endemi
Di Rakernis, Korlantas Polri Sosialisasikan Alat Tes Alkohol Dan Narkoba
TryOut.id Laksanakan Latihan Ujian Nasional Online dan Berhadiah
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap