IDAI Luncurkan Pelatihan Skrining PJB pada Bayi yang Baru Lahir
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan program Inpost (Indonesian Newborn Pulse Oxymetry Screening Training) yakni pelatihan skrining penyakit jantung bawaan (PJB) kritis selama satu hari untuk tenaga kesehatan dokter, bidan, dan perawat.
Tidak hanya itu, IDAI juga menghadirkan Ponsel (Pulse Oximetry Newborn Screening E-learning) yaitu pembelajaran skrining PJB kritis selama satu bulan untuk tenaga kesehatan.
Kedua program ini bertujuan membantu menurunkan angka kematian bayi dan anak sehingga kualitas hidup anak yang baik bisa tercapai.
Baca juga: Pasien Gagal Jantung tidak Boleh Banyak Minum, Ini Alasannya
"Kami di IDAI berharap dengan program pelatihan yang akan diadakan IDAI dan kementerian Kesehatan akan bisa membantu para tenaga kesehatan yang menangani kelahiran dan anak untuk melakukan deteksi dini
terhadap Penyakit Jantung Bawaan," ujar Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam siaran pers, Selasa (14/12).
Piprim mengatakan garda terdepan yang bisa melakukan pertolongan kesehatan pada anak ini yakni para bidan, dokter umum, atau dokter anak yang menolong persalinan atau Sectio (Cesar).
"IDAI berkomitmen membantu menurunkan angka kematian bayi dan anak karena anak adalah masa depan bangsa," kata dia.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, sekitar 80% bayi baru lahir yang meninggal 6 hari pertama setelah kelahirannya ternyata diakibatkan oleh kelainan kongenital.
Angka itu menyumbang angka kematian bayi sekitar 7%. Di antara kelainan kongenital itu yakni PJB.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Kesehatan (CDC) bahkan menyebutkan 1 dari 100 bayi baru lahir di dunia mengalami PJB.
IDAI berharap dengan sosialisasi deteksi dini PJB dan peluncuran program pelatihan Inpost dan Ponsel ini dapat membantu menurunkan angka kematian bayi dan anak dan berbagai pihak terkait dapat melakukan upaya preventif dan promotif terhadap masalah PJB dan PJB kritis untuk meningkatkan kualitas hidup bayi dan anak Indonesia.
Terkait peran tenaga kesehatan, sependapat dengan Piprim, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi menuturkan peran bidan sangat penting dalam melakukan skrining saat ANC atau antenatal care yakni pemeriksaan kehamilan.
Pemeriksaan ini dilakukan secara terintegrasi serta berkolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan kesehatan ibu dan janin secara komprehensif sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
Menurut dia. bidan sebagai penolong persalinan harus melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap bayi segera setelah lahir untuk mengetahui adanya gangguan sejak awal kelahiran, sehingga apabila ditemukan gangguan atau kelainan dapat diantisipasi sedini mungkin.
Selain itu, bidan juga harus segera melakukan rujukan dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak.
Di sisi lain, Direktur Kesehatan Keluarga (Ditkesga) Kementerian Kesehatan Erna Mulati mengatakan penyakit jantung bawaan kritis atau critical congenital heart disease (CCHD) termasuk salah satu dari delapan kelainan bawaan prioritas yang mendapat perhatian dari pemerintah.
Demi mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan PJB, salah salah satu kebijakan Kementerian Kesehatan yakni memantapkan sistem informasi kelainan bawaan dengan membangun surveilans kelainan bawaan prioritas dan memantapkan mekanisme monitoring dan evaluasi.
Kementerian Kesehatan sebenarnya telah memberikan pelatihan surveilans kelainan bawaan bagi 35 Rumah Sakit Rujukan guna membantu memantau kecenderungan prevalensi, mengidentifikasi adanya kluster di populasi serta mengetahui faktor risiko terhadap terjadinya kelainan bawaan dan PJB. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Pola Pikir Positif Bantu Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru
Aniaya Anak, Gadis Indekos Jadi Terdakwa
Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
25 Rekomendasi Film Indonesia untuk Anak, Bisa Menjadi Inspirasi dan Edukasi
Ini Pentingnya Alat AED untuk Pertolongan Pertama Mencegah Kematian Mendadak
Ini Cara Mencegah Kematian Mendadak Atlet Muda
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Atlet China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung, Mengapa Bisa Terjadi?
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
7 Tips Berolahraga Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap