Universitas Islam Indonesia Tambah 26 Doktor Baru
![Universitas Islam Indonesia Tambah 26 Doktor Baru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/5a264907f8c6c4906cb1b017853a2dc9.jpg)
MEMPERKUAT barisan pengajar dan peneliti, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta pada akhir 2021 ini menerima kepulangan 26 dosen yang menjalani tugas belajar program doktor di berbagai perguruan tinggi. Dengan bertambah 26 doktor baru ini, kini 30,7% dosen di UII atau 241 orang, bergelar doktor.
"Persentase ini jauh di atas rata-rata nasional. Data pada akhir 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan dari 309.006 dosen, baru 51.500 atau 16,7% yang berpendidikan doktor," kata Rektor UII Prof. Dr. Fathul Wahid.
Pada pidato penyambutan doktor baru di kampus setempat, Senin (27/12), Rektor menjelaskan selain 26 doktor baru, saat uni masih ada 129 dosen UII yang sedang menempuh studi doktor baik di dalam maupun du luar begeri. "Jika semuanya berhasil dalam beberapa tahun mendatang, maka proporsi dosen UII yang berpendidikan doktor akan menjadi 47,2%," katanya.
Lebih lanjut Rektor mengatakan, dari 26, sebanyak 12 orang lulusan beragam perguruan tinggi di Indonesia dan 14 orang lainnya menuntaskan studinya di Jepang (5 orang), Australia (3), Turki (2), Belanda, Malaysia, Swedia, dan Thailand, masing-masing 1 orang. Menurut Rektor keragaman perguruan tinggi tempat para lulusan ini menempuh pendidikan doktor, memiliki arti yang sangat penting untuk menjaga dinamika gagasan dan diskusi.
Prof Fathul Wahid kemudian menyampaikan adagium ide dari banyak kepala lebih baik dibandingkan dengan satu kepala hanya valid jika memenuhi beberapa syarat. Dikatakan, keragaman asal perguruan tinggi doktor baru, , merupakan awal baik sebagai syarat terciptanya iklim yang kondisif untuk tumbuh dan berkembangnya gagasan segar.
Tingkat kegagalan tinggi
Pada kesempatan itu, Rektor mengajak para doktor baru ini untuk mensyukuri keberhasilan yang terlah dicapai. Karena imbuhnya, harus diakui tidak semua yang mengambil studi doktor dapat menyelesaikannya dengan beragam alasan. Di Amerika Utara, jelasnya tingkat kegagalan studi doktor diperkirakan mencapai 40-50% dan di Australia, sebelum pandemi Covid-19 menyerang, sekitar 20% mahasiswa program doktor tidak menyelesaikan studinya.
"Ketika pandemi, mereka menghadapi masalah pendanaan akut, sebanyak 45% dari 1.020 responden kemungkinkan akan menghentikan studi sampai akhir tahun ini," imbuhnya .
Bahkan di bidang sistem informasi, sebanyak sepertiga mahasiswa doktor gagal menyelesaikan studinya. “Saya belum menemukan statistik serupa di Indonesia," ujarnya.
Sementara Ketua Yayasan Badan Wakaf UII, Suwarsono Mohamad berharap dengan makin banyaknya dosen berderajat doktor di UII, kualitas pendidikan dan kualitas lulusan UII akan semakin meningkat. Suwarsono mengapresiasi, para doktor baru ini karena dalam situasi yang sulit ternyata mampu menyelesaikan pendidikan S-3 atau doktor di berbagai perguruan tinggi.
"Saya berharap keluarga besar UII selalu berusaha memberi maslahat bagi masyarakat dan gelar tersebut dapat memberi barokah. Saya gembira
kebanyakan doktor baru itu adalah masih dari kelompok usia muda," jelasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Widiastuti Sabet IPK 3,98 untuk Disertasi Bertema Komitmen Guru dalam Proses Pembelajaran
Perempuan Ini Doktor Termuda di Program Studi Manajemen Pendidikan UNJ
Diterpa Isu Harun Masiku, Hasto Kristiyanto Pilih Fokus Selesaikan Disertasi Teori Pelembagaan Partai
Ekstrak Buah Pare Berpotensi Sebagai Fitofarmaka Antimalaria
Airlangga Hartarto Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari Gyeongsang National University
STIE Hidayatullah dan IOU Jalin Kerjasama Pendidikan dan Riset
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Rektor Universitas Airlangga Sebut Mencari Dana Tidak Termasuk dalam Misi Perguruan Tinggi
Muhadjir Effendy Sebut Wisuda Bisa jadi Ajang Kampus untuk Cari Duit
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Undana Gelar International Education Fair 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap