visitaaponce.com

Miliki Super Immunity, Salah Satu Alasan Mudik Diperbolehkan

Miliki Super Immunity, Salah Satu Alasan Mudik Diperbolehkan 
Vaksinasi Booster pekerja Media Group(MI/M. Irfan)

PEMERINTAH telah memutuskan melonggarkan aktivitas masyarakat di bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri untuk bisa melakukan mudik. Langkah itu diambil lantaran Indonesia memiliki tren penurunan kasus aktif covid-19 dan vaksinasi yang cukup memadai. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, salah satu faktor pertimbangan pelonggaran aktivitas itu karena masyarakat Indonesia dinilai telah memiliki super immunity. 

"Dugaan kami, masyarakat Indonesia sudah memiliki double immunity, yang berasal dari infeksi dan imunitas yang berasal dari vaksinasi. Sehingga kombinasi dua imunitas ini membuat super immunity," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (23/3). 

Dia menambahkan, alasan logis yang mendorong terbentuknya super immunity di Indonesia ialah karena adanya gelombang varian Delta pada Juli-Agustus 2021. Lalu sejak September 2021 vaksinasi kian masif dilakukan. Hasilnya, masyarakat mendapatkan imunitas alamiah dan imunitas buatan dari vaksin. 

Kendati diperlonggar, masyarakat yang ingin melakukan mudik diminta untuk melakukan vaksinasi booster. Tujuannya untuk menekan potensi risiko penyebaran saat kegiatan pulang kampung dilakukan. 

Pemerintah juga tengah menyiapkan tata cara pelaksanaan mudik. Pemudik yang baru satu kali melakukan vaksinasi akan diminta untuk melakukan suntik dosis kedua di tempat yang akan disediakan pemerintah. 

Demikian halnya dengan pemudik yang telah melakukan suntik vaksin sebanyak dua kali, akan diminta untuk melakukan booster di tempat yang disediakan. Hanya, akan jauh lebih memudahkan bila masyarakat telah lebih dulu melaksanakan booster sebelum melakukan mudik. 

Baca juga : Satgas Ingatkan Potensi Penularan Covid-19 Selama Idulfitri

"Kalau belum booster, kalau dia baru vaksinasi dua kali, harus tes antigen. Kalau mereka mau, dibooster saat itu, nanti disiapkan Kemenhub tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum dan beberapa pos di mana masyarakat bisa langsung disuntik booster sebelum mudik," imbuh Budi. 

"Tapi kalau dia baru satu kali vaksinasi, dia harus tes PCR. Tapi tetap, nanti akan ada tempat-tempat khusus, baik di angkutan umum maupun beberapa pos. Kalau mau naik angkutan pribadi bisa disuntik kedua di sana," tambahnya. 

Nantinya pengecekkan jumlah vaksinasi bagi pemudik yang menggunakan angkutan umum akan dilakukan sebelum melakukan perjalan melalui aplikasi PeduliLindungi. Sedangkan pemerintah akan melakukan pengecekan secara acak di titik-titik tertentu kepada pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. 

Budi berharap dengan kepatuhan protokol kesehatan serta vaksinasi, lonjakan kenaikan kasus tak akan terjadi pascalebaran. Berdasarkan histori, lonjakan kenaikan kasus terjadi karena adanya penyebaran varian baru. 

Menyoal stok vaksin, Budi memastikan jumlah vaksin akan mencukupi dan potensi terjadinya kelangkaan vaksin akan minim. Sebab, Indonesia masih memiliki stok vaksin sebanyak 80 juta dosis yang dapat digunakan untuk suntikan dosis kedua dan booster. 

"Masih ada 80 juta dosis vaksin yang bisa dipakai untuk booster atau suntik kedua. Seminggu itu (penyuntikkan dilakukan sebanyak) 5-6 juta (dosis), dalam kondisi normal berarti dalam satu bulan 20 juta (dosis). Jadi masih ada cukup stok," pungkas Budi. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat