Kemenkes Anjurkan Kelompok Rentan Divaksin Booster sebelum Mudik
![Kemenkes Anjurkan Kelompok Rentan Divaksin Booster sebelum Mudik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/dfbca0d20406ae8849908a6eda6bdb8f.jpg)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi covid-19 sebelum melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini. Hal itu perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi mengingat virus covid-19 belum sepenuhnya hilang dari muka Bumi.
"Untuk kelompok risiko dianjurkan sebelum mudik untuk mendapatkan vaksin booster kembali jika terakhir kali sudah lebih dari 6 bulan atau 12 bulan lalu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Media Indonesia, Rabu (13/3).
Kelompok rentan dan berisiko yang dimaksud adalah para lanjut usia (lansia), serta pemilik penyakit komorbid. Nadia mengatakan, kelompok rentan masih bisa memperoleh vaksin covid-19 secara gratis di puskesmas. Ia mengatakan stok vaksin yang ada saat ini adalah produksi dalam negeri seperti Inavac atau Indovac.
Baca juga : Vaksin Dosis Ketiga cuma 38,19%, Kemenkes : Kita Imbau Masyarakat untuk Divaksin
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor HK.01.07/MENKES/2193/2023 Tentang Pemberian Imunisasi Covid-19 Program, kelompok rentan masih bisa mendapatkan imunisasi covid-19 gratis. Dua kelompok yang menjadi sasaran imunisasi covid-19 program adalah yang belum pernah menerima vaksin covid-19 sama sekali dan yang sudah menerima minimal 1 dosis vaksin covid-19.
Baik kelompok pertama maupun kelompok kedua dikhususkan bagi masyarakat lanjut usia, lanjut usia dengan komorbid, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan, ibu hamil, serta remaja usia 12 tahun ke atas dan kelompok usia lainnya dengan kondisi immunocompromised (orang yang mengalami gangguan sistem imun) sedang-berat.
Nadia juga menyebut surveilans covid-19 masih berjalan. Menurutnya, hingga saat ini belum ada varian baru dari virus tersebut yang terdeteksi.
"Umumnya peningkatan kasus itu karena ada varian baru. Tidak ada potensi pandemi tapi peningkatan kasus masih sangat mungkin terjadi terutama karena varian baru," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin Covid-19
Data Sequence Patogen Bisa Dikapitalisasi oleh Pengembang Vaksin Negara Maju
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Peringatan Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ada sejak 2021
Menkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Diketahui sejak Covid-19
Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Berbahaya Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Kerugian Negara Korupsi Bansos Presiden Bertambah Mencapai Rp250 Miliar
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
KPK Periksa Dua Saksi Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden
KPK Sebut Modus Korupsi Bansos Presiden dengan Mengurangi Kualitas
KPK Ungkap Kerugian Negara Rp125 Miliar dalam Kasus Bansos Presiden
Risiko Kredit Bermasalah Segmen UMKM Meningkat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap