visitaaponce.com

Peralmuni dan Sanofi Edukasi Masyarakat Pentingnya Imunisasi Lengkap

Peralmuni dan Sanofi Edukasi Masyarakat Pentingnya Imunisasi Lengkap
Konferensi Pers Pekan Imunisasi Dunia 2022 dengan tema 'Long Life for All - Vaccines Save Lifes.'(Ist)

DALAM rangka Pekan Imunisasi Dunia 2022, Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) bersama Business Unit Vaccines di Sanofi Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Indonesia Influenza Foundation (IIF) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap, terutama di masa pandemi covid-19.

Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan konferensi pers virtual pada Kamis (14/4).

Kegiatan CSR vaksinasi covid-19 untuk masyarakat umum dilaksakan di Green Pramuka Square  pada 14 Maret – 25 April, dan rangkaian kegiatan webinar pada 17 - 24 April 2022.

Dalam konferensi pers virtual ini, Prof. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K)., M.SC., Ph.D selaku Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), turut hadir sebagai moderator.

"Imunisasi merupakan salah satu kisah sukses kesehatan dan pembangunan global dalam upaya menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun," kata Prof. Cissy.

Imunisasi menjadi komponen kunci dari perawatan kesehatan primer dan hak asasi manusia yang tidak terbantahkan, serta salah satu investasi kesehatan terbaik yang efektif.

"Pandemi covid-19 telah mengingatkan dunia mengenai manfaat imunisasi untuk melawan penyakit, menyelamatkan nyawa, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih sejahtera," jelasnya.

"Untuk itu, ke depannya, sistem imunisasi yang baik sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap orang dapat terlindungi dari covid-19 dan berbagai penyakit lainnya," kata Prof.Cissy.

Sementara itu, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kemenkes, menegaskan bahwa pandemi semakin memperkuat pentingnya melakukan imunisasi sesuai jadwal demi melindungi diri dan keluarga serta masyarakat sekitar dari penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit yang mematikan.

“Imunisasi tidak hanya mengurangi risiko kesakitan,kecacatan  dan kematian terkait penyakit menular, tapi juga membantu mendukung prioritas nasional seperti pendidikan dan pembangunan ekonomi," katanya.

"Keberhasilan dalam meningkatkan cakupan imunisasi akan berdampak pada penurunan angka kematian dan kesakitan serta biaya pengobatan," jelas dr.Maxi .

"Oleh karena itu, memperluas akses munisasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SGDs), karena imunisasi merupakan salah satu investasi terbaik dalam kesehatan global dan memiliki peranan penting dalam mencapai 14 dari 17 SDGs," paparnya.

Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2022, dapat menjadi momentum untuk mengingatkan serta mengajak semua orang untuk dimunisasi dan tidak menunda jadwal Anda dan keluarga di saat pandemi agar kita tetap sehat dan tetap produktif.

Dalam hal ini, dibutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk dari sektor swasta untuk meningkatkan cakupan munisasi nasional dan kualitas kesehatan masyarakat dapat meningkat. Kami juga mengapresiasi semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung program munisasi nasional serta menyebarluaskan pesan positif tentang imunisasi.

"Saat ini, tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20 penyakit yang mengancam jiwa," jelas dr.Maxi

Imunisasi saat ini mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. P

ada 2020 – 2030, diperkirakan bahwa imunisasi akan menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

Imunisasi anak

Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) mengatakan, “Salah satu upaya pembentukan generasi sehat adalah menjaga generasi bangsa dari ancaman penyakit menular berbahaya melalui langkah pencegahan atau preventif bertahap yang dimulai dengan pemberian imunisasi kepada bayi dan anak."

"Namun, kondisi pandemi covid-19 telah membuat sebagian orangtua khawatir untuk memberikan imunisasi bagi anaknya," katanya.

"Padahal imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya lain yang telah berjalan selama ini," tutur Prof.Sri. 

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI., Ketua Peralmuni, mengatakan,“Perlu diketahui bahwa imunisasi masih diperlukan saat seseorang menginjak usia dewasa."

"Terutama di tengah situasi pandemi, pemberian imunisasi bertambah penting untuk melindungi populasi yang lebih baik dalam covid-19," katanya.

"Di antaranya vaksinasi flu yang merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi penyebaran virus influenza. Terlebih lagi, vaksinasi influenza dinilai penting untuk mencegah timbulnya koinfeksi dengan infeksi virus covid-19 yang dapat mengakibatkan komplikasi serius," Prof.Iris. 

dr. Dhani Arifandi, Head of Medical, Vaccines - Sanofi Indonesia menyampaikan, “Sanofi Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra pelayanan kesehatan yang terpercaya dan terintegrasi, baik secara global maupun di Indonesia."

"Hal tersebut sejalan dengan dengan misi kami untuk memastikan bahwa tidak ada yang menderita atau meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Maka dari itu, kami mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan cakupan program imunisasi nasional," paparnya. 

"Sanofi Indonesia juga terus berupaya untuk berperan aktif sebagai mitra kesehatan untuk mendukung upaya pemerintah dan WHO dalam mengembangkan vaksin covid-19 dan berbagai imunisasi lainnya untuk menyelamatkan banyak nyawa," kata dr.Dhani.

"Selain itu, kami juga secara berkelanjutan mengedukasi masyarakat di platform digital media sosial @KenapaHarusVaksin, mengadakan CSR Vaksinasi covid-19 untuk masyarakat umum, dan berbagai webinar untuk tenaga ahli kesehatan mengenai pentingnya imunisasi lengkap selama pandemi covid-19," paparnya. (Nik/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat