KSP Sebut Peleburan Kelas BPJS Diuji Coba di RS Vertikal Kemenkes
![KSP Sebut Peleburan Kelas BPJS Diuji Coba di RS Vertikal Kemenkes](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/1a9b4c2793561ed9066d98288029d26a.jpg)
PENERAPAN kelas dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS) akan digantikan dengan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) pada Juli 2022. Dengan demikian, sistem pelayanan kelas 1, 2 dan 3 yang berlaku saat ini akan dihapus.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) dr. Noch Tiranduk Mallisa mengatakan tujuan dari penerapan KRIS untuk memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang sama bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.
"KRIS untuk memanusiakan manusia. Ini sejalan dengan amanah UU, semua masyarakat memiliki hak yang sama dalam mendapat fasilitas dan pelayanan kesehatan," kata Mallisa di Jakarta, Sabtu (11/6).
Ia mengungkapkan, awal program KRIS akan diujicobakan pada rumah sakit khusus vertikal milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebab, ujar Mallisa, dari sisi sumber daya, rumah sakit vertikal mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
"Baik dari sisi pemenuhan infrastruktur dan anggarannya," terangnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Pastikan Uji Coba KRIS tidak Ganggu Layanan Kesehatan
Ia menyebut, rumah sakit vertikal Kemenkes di beberapa daerah sudah siap untuk uji coba KRIS di antaranya RS dr. Sardjito di Yogyakarta, RS Pongtiku Toraja Utara, dan RS TNI AD Reksodiwiryo di Padang Sumatra Barat.
"Dari hasil verifikasi kapanhan kami memang masih ada sejumlah kendala yang dihadapi rumah sakit vertikal Kemenkes dan TNI dalam menerapkan KRIS. Seperti ketersediaan lahan dan infrastruktur lainya. Tapi intinya mereka siap untuk uji coba. Ini yang terus kita dorong," tutur Mallisa.
Ia mengakui penerapan KRIS tidak mudah dan butuh masa transisi yang panjang. Sebab, jelas dia, banyak yang harus dipersiapkan. Mulai dari standar fasilitas ruangan hingga besaran iuran, dan tarif rumah sakit yang harus diformulasikan kembali.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang menanggapi hal ini. Saat ini pelayanan BPJS Kesehatan dan rumah sakit masih berjalan seperti sedia kala," tukasnya.
Mallisa berharap penerapan KRIS di rumah sakit vertikal Kemenkes berjalan baik. Kemudian bisa dilanjutkan ke rumah sakit TNI-Polri, rumah sakit pemerintah daerah, hingga ke rumah sakit swasta.
Penerapan KRIS pada tahap awal menurut rencana dilakukan pada 50% rumah sakit vertikal dengan 9 kriteria wajib dari 12 kriteria yang disepakati. Empat kriteria wajib pertama yakni mensyaratkan bahan bangunan RS tidak memiliki porositas yang tinggi, ventilasi udara, pencahayaan ruangan, kelengkapan tempat tidur dengan minimal 2 setop kontak, serta panggilan yang terhubung dengan ruang jaga perawat.
Lima kriteria sisanya mewajibkan tersedia meja nakas, stabilnya suhu ruangan 20-26 derajat celsius, ruangan terbagi jenis kelamin, usia, dan jenis penyakit (infeksi, noninfeksi, dan bersalin), pengaturan kepadatan ruang rawat dan kualitas tempat tidur, serta tirai atau partisi rel dibenamkan atau menempel plafon dan bahan tidak berpori.(OL-5)
Terkini Lainnya
Dirut BPJS Kesehatan Tegaskan Pelayanan JKN Tetap Sama
Dewas BPJS Minta Pemerintah Antisipasi Antrean Rawat Inap Akibat Penerapan KRIS
Skema 5% Iuran BPJS Kesehatan Belum Ada Wacana Diubah
Dirut BPJS Kesehatan Sebut Dokter Asing Bakal Bisa Tangani Pasien JKN
DJSN Pastikan Iuran KRIS Peserta tidak akan Sama untuk Jaga Prinsip Gotong Royong
Dirut BPJS Kesehatan Rilis Buku Terbaru Ceritakan Dinamika Perjalanan JKN
Puluhan Orangtua Siswa Datangi SMA Negeri di Depok, Keluhkan Anak tak Masuk
Komisi IX DPR Dorong Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Papua Selatan
Jamkeswatch: Hentikan pembahasan RUU terkait BPJS Kesehatan
Cara Cetak Kartu BPJS via Situs Resmi, Print Sendiri
'Kartu Sakti' Dinilai Gebrakan Inovasi Era Kepemimpinan Jokowi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap