visitaaponce.com

Kampanyekan Pengolahan Daging Sapi Berkualitas, GPW Gelar Jakarta Butcher Challenge

Kampanyekan Pengolahan Daging Sapi Berkualitas, GPW Gelar Jakarta Butcher' Challenge
Pelaksanaan Jakarta Butchers' Challenge(Dok. GPW)

TREN gaya hidup masyarakat perkotaan terus berkembang, terutama soal selera makanan. Bila sebelumnya, coffe culture atau kopi menjadi tren gaya hidup masyarakat, kini beef culture atau konsumsi daging berkualitas jadi tren di kalangan masyarakat kelas menengah. 

Hal itu dapat terlihat dari permintaan daging sapi berkualitas di Indonesia yang terus meningkat dan semakin menjamurnya pelaku usaha yang berfokus pada olahan daging sapi, baik di retail/reseller maupun food services (hotel, restoran, kafe, dan supermarket)

Seperti hal barista di dunia kopi, profesi butcher di dunia olahan daging sapi dapat menjadi sebuah profesi masa depan yang menjanjikan, baik bagi kaum laki-laki ataupun perempuan. Apalagi diiringi dengan semakin tingginya perhatian masyarakat perkotaan untuk memperoleh daging sapi yang tidak hanya lezat, tapi juga sehat dan berkelanjutan.

Melihat fenomena tersebut, PT Global Pratama Wijaya (GPW), salah satu perusahaan importir dan distributor daging sapi dan domba di Indonesia, pada 2021 lalu meluncurkan Program Meatcopedia sebagai sebuah platform untuk memperkenalkan variasi potongan daging sapi khususnya bagian secondary cuts dan mendorong kreasi olahan makanan dari berbagai jenis potongan tersebut sehingga dapat memaksimalkan penggunaan bagian potongan daging sapi yang selama ini kurang popular.

“Kami ingin masyarakat Indonesia semakin kenal dan paham, bahwa daging sapi bukan hanya terdiri dari Prime Cuts, tapi juga ada bagian secondary cuts yang dapat diolah menjadi sajian lezat, berkualitas, dan bergizi,” ujar Dian Paramita, Direktur PT Global Pratama Wijaya dalam keterangannya.

Dian lebih jauh menjelaskan program Meatcopedia juga mengusung semangatsustainability melalui kampanye “No Waste, Good Taste”.

"Diharapkan setiap potongan daging sapi tidak disia-siakan dan dapat dimaksimalkan secara baik sehingga secara tidak langsung mendukung cita-cita Sustainable Development Goals, khususnya Goal 2-Zero Hunger,” jelas Dian. 

Sejak pertama kali diluncurkan, program Meatcopedia dari GPW telah melaksanakan sejumlah kegiatan, termasuk memperkenalkan dan mempromosikan secondary cuts ke berbagai restoran, hotel, kafe, dan supermarket. Selain itu, selama pandemi GPW juga konsisten melaksanakan online butchery training.

GPW melihat keahlian dan kreativitas para butcher akan memainkan peranan penting di era beef culture sebagaimana barista di dunia coffee culture. Untuk itu, GPW menggelar Jakarta Butchers’ Challenge pertama di Indonesia dengan didukung oleh Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia yang juga terkenal dengan kualitas daging sapi yang tinggi dan mengusung semangat sustainability.  

Baca juga : Bangga Budaya Lokal demi Perkuat Nasionalisme Anak Bangsa

Acara puncak Jakarta Butchers’ Challenge digelar pada 14 Juni 2022 di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang. Acara ini menjadi puncak dari serangkaian ragam kegiatan Meatcopedia selama 12 bulan terakhir.

“Kami senang dapat mendukung Meatcopedia dari GPW dan turut serta dalam Jakarta Butchers’ Challenge pertama di Indonesia. Kami berharap melalui inisiatif ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang paham akan berbagai jenis potongan daging sapi, teknik butchery yang tepat, juga memiliki awareness terhadap daging sapi yang sustainable,” Kata Irawan Budianto, Trade Director Indonesia dari Victoria Government Trade & Investment.

Butchers’ Challenge ini diikuti oleh 20 tim peserta dari kalangan profesional dan juga mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan background masing-masing. Mereka ditantang untuk mentransformasi daging utuh menjadi potongan-potongan yang kemudian diolah menjadi sajian atau hidangan kreatif menggugah selera. 

Hadir sebagai juri dalam acara tersebut adalah Chef Vindex Tengker (Perwakilan dari Meat Livestock Australia), Chef Stefu Santoso (Executive chef APREZ Resto Jakarta), Chef Victor Taborda (Executive Chef Sudestada Jakarta). Ketiga juri menilai setiap peserta berdasarkan aspek teknik dan kemahiran potong, inovasi dan kreasi produk, rasa, serta presentasi penyajian. 

“Selamat GPW dengan event perdana Jakarta Butchers’ Challenge ini. Saya rasa kegiatan ini dapat merubah persepsi masyarakat terhadap profesi butcher yang masih disalah persepsikan sebagai pekerjaan kasar bagi kaum pria. Padahal profesi ini, layaknya barista, merupakan profesi yang membutuhkan kemampuan khusus untuk memaksimalkan penggunaan daging sapi dan bisa dikerjakan oleh laki-laki maupun perempuan,” ujar Chef Vindex Tengker, salah satu celebrity chef terkemuka di Indonesia yang mewakili Meat Livestock Australia (MLA), sebuah lembaga yang bergerak dibidang promosi dan edukasi terkait produk daging sapi dan domba Australia. 

Keluar sebagai pemenang event butchery perdana di Indonesia ini adalah Brani Café & Restaurant, Royal Tulip Bogor Hotel, dan Bakerman di kategori professionals. Sedangkan dari kategori students, Universitas Pelita Harapan (tim 2), Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti dan Universitas Pelita Harapan (Tim 1) keluar sebagai pemenang. Sebagai informasi, finalist Jakarta Butchers’ Challenge berasal dari Jakarta, Bogor, Bandung, dan Solo.

Ke depan, GPW akan terus mengusung Meatcopedia sebagai program jangka panjang untuk secara konsisten memperkenalkan profesi butcher di Indonesia, opsi-opsi daging sapi yang lebih sustainable, dan mempromosikan berbagai potongan daging sapi, baik itu primary cuts ataupun secondary cuts. 

“Kami memiliki visi untuk membentuk Indonesia Butcher Academy agar semakin banyak butcher-butcher andal di Indonesia dengan teknik dan kemahiran yang mumpuni serta diakui secara professional dan bisa go global,” tutup Dian Paramita. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat