visitaaponce.com

Masyarakarat dan Pengelola Berkolaborasi Lindungi Populasi dan Habitat Pari Mantra

Masyarakarat dan Pengelola Berkolaborasi Lindungi Populasi dan Habitat Pari Mantra
Pari Manta di Kepulauan Fam, Papua Barat(MI/HO)

SEJUMLAH temuan dari kajian Kepulauan Fam menunjukkan  jika perairan di sana menjadi habitat penting bagi populasi pari manta yang menyediakan banyak tempat makan dan stasiun pembersihan. 

Kajian tersebut memperkuat dugaan jika perairan Kepulauan Fam dimanfaatkan sebagai daerah pembesaran bagi bayi dan anakan pari manta karang (mobula alfredi)

Semenjak 2016 hingga 2021, Kelompok Kerja (Pokja) Manta Raja Ampat di bawah kepemimpinan dari Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat mengkaji habitat dan populasi pari manta karang di Kepulauan Fam.

Edy Setyawan, peneliti utama pada kajian tersebut mengatakan, perairan Kepulauan Fam memenuhi tiga kriteria sebagai daerah pembesaran pari manta karang. 

"Pertama, populasi pari manta karang didominasi oleh bayi dan anakan dibandingkan populasi lainnya. Seperti di Selat Dampier yang didominasi oleh individu dewasa. Kedua, bayi dan anakan pari manta berada dan mendiami perairan Kepulauan Fam dalam waktu yang cukup lama, bahkan sampai 28 bulan. Ketiga, bayi dan anakan pari manta menggunakan, dan dapat ditemukan di perairan Kepulauan Fam selama bertahun-tahun,” jelas Edy.

Kepulauan Fam merupakan salah satu KK di Raja Ampat dengan luasan mencapai 369.000 hektare dengan ekosistem terumbu karang relatif masih utuh.

Kepulauan ini terletak hanya 25 km dari perairan Arborek, yang menjadi salah satu lokasi agregasi pari manta karang terbesar di Raja Ampat. 

Namun demikian, sambung Edy, potensi mengenai populasi pari manta dan habitat mereka di kawasan ini masih belum banyak diketahui.

Menurutnya, data dan informasi yang berhasil diperoleh dari kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran rinci mengenai  populasi dan habitat pari manta karang di Kepulauan Fam. Termasuk alasan keterkaitan populasi pari manta karang di daerah ini.

Secara garis besar, kajian selama enam tahun di Kepulauan Fam ini berhasil mendokumentasikan 223 individu pari manta. Diperkirakan angka ini hanya sekitar 13% dari seluruh populasi pari manta karang (1.682 individu) yang pernah diidentifikasi di Raja Ampat hingga 2022. 

“Temuan ini mempertegas habitat pembesaran pari manta di Kepulauan Fam berperan penting dalam keberlanjutan populasi pari manta di Raja Ampat di masa depan," ujar Edy yang sedang menempuh studi doktoral di Selandia Baru.

Pada kesempatan terpisah, BLUD UPTD Pengelolaan KK di Perairan Kepulauan Raja Ampat Syafri menilai kajian ini bernilai 
sangat strategis.

"Daerah pembesaran pari manta di Kepulauan Fam ini sangat sensitif, sehingga harus dikelola dan dimanfaatkan dengan pendekatan sangat hati-hati. Sangat penting untuk melindungi pari manta, namun di saat yang sama penting juga memastikan manfaat bagi masyarakat di Kepulauan Fam.”
Syafri.

Ia berharap masyarakat dan semua pihak di Kepulauan Fam dapat berpartisipasi dalam upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan pari manta secara berkelanjutan. 

"Termasuk meyakinkan mereka bahwa dengan menjaga pari manta, ada manfaat lain yang bisa kita dorong, yaitu pemanfaatan yang berkelanjutan dengan melindungi pari manta dan habitatnya, serta memprioritaskan pemanfaatan dari pariwisata bahari bagi masyarakat Kepulauan Fam,” tegas Syafri ketika ditemui seusai pelaksanaan sosialisasi hasil kajian di Kepulauan Fam pada pada Sabtu (4/6).

Kegiatan sosialisasi hasil kajian tersebut diselenggarakan bersama Konservasi Indonesia (KI) dan dihadiri oleh 44  partisipan dari tiga kampung di sana. Beberapa kesepakatan yang dihasilkan dari sosialisasi tersebut. Antara lain, terkait pengelolaan kawasan mulai dari pengembangan sub-zona khusus untuk perlindungan habitat pembesaran dan populasi anakan pari manta, prioritas pemanfaatan wisata berbasis pari manta bagi masyarakat di Kepulauan Fam. 

Termasuk pemberlakuan kode etik dan prosedur operasional baku yang mesti diterapkan secara sangat ketat dalam pelaksanaan kegiatan pariwisata berbasis pari manta di Kepulaun Fam.

“Perlindungan khusus melalui pembuatan zona habitat  pembesaran pari manta dan penerapan aturan yang sangat ketat dalam pelaksanaan wisata berbasis manta, serta kolaborasi yang kuat dengan masyarakat dan pelaku wisata diharapkan jadi langkah strategis di Kepulauan Fam," jelas Syafri

Sementara itu, Sekretaris Kampung Pam yang juga operator salah satu homestay di Kepulauan Fam, Yakobus Mambrasa berharap masyarakat menjaga kelestarian satwa ini.

"Sehingga pendapatan ekonomi masyarakat bisa bertambah, wisatawan yang mau menikmati dan berenang (melihat pari manta) juga bertambah. Tetapi harus mengikuti aturan," tandasnya

Sementara itu Elasmobranch and Charismatic Species Conservation Strategy Manager dari Konservasi Indonesia, Iqbal Herwata, urun berpendapat mengenai rencana KI terkait pari manta ke depannya di Kepulauan Fam. 

“Ke depannya, kami bersama BLUD UPTD Pengelolaan KK di Perairan Kepulauan Raja Ampat dan para mitra lainnya ingin memastikan keberlanjutan upaya pemantauan populasi pari manta di Kepulauan Fam melalui program citizen science. Program ini akan mendorong semakin banyak orang terlibat," tandas Iqbal. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat