visitaaponce.com

Swiss German University dan Siemens Indonesia Jalin Kerja Sama

TIDAK dapat dipungkiri bahwa perkembangan era revolusi industri 4.0, mengubah banyak tatanan pada Sumber Daya Manusia (SDM).

Secara sederhana revolusi industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan.

Fenomena ini tentu seringkali kita temui di berbagai keseharian, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada setiap perusahaan.

Banyak perusahaan yang mulai mengambil langkah dengan pembaruan dan inovasi yang relevan dengan era industri.

Oleh karena itu, Swiss German University (SGU) sebagai universitas internasional pertama di Indonesia tentu membantu memastikan mahasiswanya peka terhadap perubahan di tingkat internasional.

Menyikapi hal tersebut, program studi Mekatronik SGU bekerja sama dengan PT Siemens Indonesia untuk menyediakan standar pendidikan yang dibutuhkan.

Kerja sama ini ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diadakan pada Senin (22/8) di kampus Swiss German University, Alam Sutera.

Acara ini dihadiri oleh beberapa petingggi Swiss German University yakni Dr. rer. nat. Filiana Santoso selaku Rector SGU, Dr. Irvan S. Kartawiria, S.T., M.Sc selaku Vice Rector Academic SGU, Dr. Nila Krisnawati Hidayat, SE, MM selaku Vice Rector Non Academic SGU, Chris Kanter selaku Chairman of SGU’s Board of Founders dan Evan Kanter – Trustee of SGU’s School Board.

Selain itu hadir pula Dr Lamine Jendoubi – Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia, Hong Lei selaku Head of Digital Industries Siemens Indonesia, dan juga Efraim Mayer selaku Head of Promotion and Support dari Siemens Indonesia.

Bentuk kolaborasi yang dijalin antara SGU dan Siemens Indonesia yakni melalui program pengajaran yang memenuhi standar kualitas proses kerja Siemens atau yang disebut dengan Siemens Mechatronic System Certification Program (SMSCP).

Program ini merupakan program sertifikasi paling bergengsi di dunia terkait dengan inisiasi era Industri 4.0.

Dalam menghadapi persaingan saat ini, tentunya salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti program sertifikasi. Saat seseorang mengikuti sertifikasi, maka ia menunjukan adanya suatu keahlian yang dimilikinya.

Sebagai salah satu perusahaan dari Jerman yang berperan besar dalam industri tersebut, Siemens melakukan sertifikasi dan bermitra dengan berbagai institusi pendidikan yang telah tersebar di seluruh dunia.

Pelatihan dari SMSCP ini diimplementasikan dalam kurikulum selama empat tahun belajar di SGU. Sertifikat kompetensi sendiri memiliki banyak manfaat bagi tenaga kerja maupun perusahaan.

Pada tenaga kerja, sertifikat kompetensi bisa menjadi sertifikat yang mampu meningkatkan daya saing di pasar kerja global. Selain itu, dapat juga meningkatkan kualitas dan produktivitas bagi pekerja.

“Sangat penting bagi sektor sumber daya manusia di Indonesia untuk memiliki lulusan teknik dengan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja masa kini. Acara penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan sebuah kesempatan yang baik untuk bekerja sama dengan SGU dan tentunya akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga Siemens,” ungkap Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia.

“Besar harapan kami dengan adanya program ini dapat membantu mahasiswa Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Program Studi Mekatronika untuk mempelajari tentang teknologi rekayasa mekatronik," jelasnya. 

"Lulusan program ini akan menerima sertifikat industri dari Siemens yang telah diakui secara internasional sehingga para lulusan tidak hanya memiliki nilai jual yang patut dibanggakan, namun juga peluang kerja yang besar di bidang otomatisasi dan manufaktur,” kata Lamine Jendoubi.

SGU merupakan institusi pertama di Indonesia yang menerima program pelatihan SMSCP.

Setiap mahasiswa yang mempelajari mekatronik di SGU akan disuguhkan metode pelatihan dengan mempelajari modul alat industri, kemudian mempelajari secara mendalam berbagai komponen, dan juga melaksanakan kegiatan praktikum tersebut dengan teori.

Rector Swiss German University, Dr. rer. nat. Filiana Santoso mengatakan, dengan sertifikasi ini tentunya lulusan SGU memiliki keunggulan kompetensi untuk memasuki dunia kerja di industri global.

“Para alumni dari SGU tentu akan lebih unggul, karena semua dilengkapi dengan sertifikat internasional yang disahkan secara resmi oleh pemimpin industri ini. Lulusan kami akan menjadi tenaga kerja yang lebih siap," jelasnya.

"Mahasiswa SGU juga dapat lebih mudah mendapatkan peluang karir di Jerman, karena mereka juga memiliki magang dan tesis di sana. Sertifikasi internasional ini memungkinkan mereka berkarir tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di industri global,” ujar Filiana. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat