visitaaponce.com

Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative

Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative
Peluncuran UI Net Zero Initiative (UI NZI) di Universitas Indonesia (UI), Kampus Depok, Jawa Barat pada Jumat (14/6).(DOK HUMAS UI)

DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris hadiri peluncuran UI Net Zero Initiative (UI NZI) di Universitas Indonesia (UI), Kampus Depok, Jawa Barat pada Jumat (14/6). UI NZI dibentuk untuk mendukung pencapaian target nir karbon emisi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), serta mempercepat pembangunan ekonomi hijau di Indonesia. 

Pembentukannya merupakan implementasi dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam upaya mengembangkan pusat unggulan riset di perguruan tinggi. Kemendikbudristek melalui Program Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) memberikan pendanaan bagi lima Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) yang termasuk dalam jajaran top 500 universitas berkelas dunia. Kelima universitas tersebut adalah UI, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, IPB University, dan Universitas Airlangga. 

Pada kesempatan itu, Prof. Haris mengapresiasi inisatif UI dalam mendirikan UI NZI. “Kita tahu bahwa tugas perguruan tinggi tidak lagi hanya transfer knowledge atau memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi knowledge creator atau pencipta ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, UI NZI dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan riset di bidang perubahan iklim yang dikemas dalam lima tema, yaitu pangan, energi, kesehatan, konservasi, dan bencana alam. Semua bidang ini akan menjadi mata rantai dalam menuju pengurangan emisi gas rumah kaca atau yang dikenal sebagai Net Zero,” ujar Prof. Haris.

Baca juga : PT KAI Ajak Masyarakat Selalu Naik Kereta Api, Apa Alasannya?

UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy. Pusat riset ini mempertemukan para ahli UI di bidang energi dan iklim yang ada di empat fakultas, yakni Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). 

Tujuannya adalah memperkuat pusat-pusat penelitian yang ada untuk melakukan penelitian interdisipliner guna mewujudkan kemajuan teknologi, melahirkan inovasi, dan merekomendasi kebijakan terkait net zero emissions. 

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D—yang hadir secara daring pada acara tersebut— mengatakan, UI NZI menawarkan kerangka kerja kolaborasi pusat unggulan antar-universitas yang memberikan kesempatan bagi universitas lain, baik nasional maupun internasional, untuk berkolaborasi dalam kegiatan penelitian, pengadaan fasilitas riset, lokakarya, dan seminar.

Baca juga : Indonesia Perkuat Komitmen Atasi Dampak Perubahan Iklim di Second NDC

Tidak hanya itu, UI juga akan bekerja sama dengan para ahli, industri, dan komunitas untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Institusi ini tidak hanya akan menjadi tempat untuk menghasilkan pengetahuan, tetapi juga wadah bagi pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan positif bagi kehidupan. Kami yakin dengan dukungan dan kerja sama dari semua pihak, UI NZI akan menjadi pusat keunggulan yang tidak hanya diakui secara lokal, tetapi juga secara global,” kata Prof. Ari.

UI NZI akan berfokus pada sektor prioritas, yaitu transisi energi, konservasi, dan ekonomi hijau. Ketiga sektor tersebut dipilih berdasarkan aksi prioritas iklim global, kekuatan akademik UI, dan fokus pembangunan.

Baca juga : Sinar Mas Land Bersama IABHI Gaungkan Green Building

Saat ini, sektor energi dan FOLU (forest and other land uses atau pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan) berkontribusi terhadap 60% dan 36% emisi gas rumah kaca Indonesia. Strategi dekarbonisasi sangat dibutuhkan agar pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan dengan tetap membatasi pertumbuhan emisi.

Oleh karena itu, strategi ekonomi hijau memainkan peran penting untuk meminimalkan trade-off antara kedua target tersebut. Pembentukan UI NZI diharapkan dapat mengatasi tantangan Indonesia dengan menghasilkan penelitian yang berdampak, pendidikan, inovasi, dan analisis kebijakan yang transparan mengenai jalur untuk mencapai target emisi nir karbon tahun 2060 dan melakukan latihan keterlibatan dengan pemangku kepentingan utama di bidang akademis, pembuat kebijakan, industri, dan masyarakat.

Acara peluncuran UI NZI turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi; Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D; Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementrian PPN/BAPPENAS, Dr. Vivi Yulaswati; serta Staf Ahli Menteri Bidang Energi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut. M.Si.; Wakil Rektor bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA.

Lalu juga ada External Advisor PUAPT dari Australian National University, Prof. Budy P Resosudarmo; Ketua PUAPT UI, Prof. Widodo Wahyu Purwanto; Wakil Rektor Univesitas Pertamina, Prof. Dr. techn. Djoko Triyono; Guru Besar FMIPA UI, Prof. Jatna Supriatna, Ph.D.; Senior Vice President Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), Dr. Oki Muraza; Vice President Energy Transition and Climate Change PT PLN (Persero), Anindita Satria Surya, M.T.; dan Kepala Sekretariat JETP Indonesia, Paul Butarbutar. (Z-6)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat