Fitofarmaka Memiliki Pasar Menjanjikan
![Fitofarmaka Memiliki Pasar Menjanjikan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/d979cfbdf9a3d3b821a48f09a1f885ff.jpg)
INOVASI dari dunia farmasi terutama obat berbahan dari alam atau Green Pharmacy/fitofarmaka bisa menjadi jawaban bagi dunia kesehatan untuk isu penaggulangan bahan kimia.
"Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan Green Pharmacy untuk menjaga kualitas, khasiat, dan obat-obatan yang ramah lingkungan. Sehingga dapat menciptakan akses atau solusi untuk isu penanggulangan bahan kimia yang ada di seluruh dunia," kata Lead Co-Chair T20, Bambang Brodjonegoro dalam T20 Indonesia Parallel Session 3D secara daring, Selasa (6/9). Dibentuk pada tahun 2012, Think20 (T20) merupakan sebuah grup yang berasosiasi dengan G20 dan terdiri oleh wadah pemikir.
Oleh karena itu, sahutnya, Indonesia harus mendukung industri lokal demi memperluas sumber daya serta produksi produk kesehatan, terutama untuk pengobatan dan terapeutik.
Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan kepada Menteri Kesehatan untuk mendukung serta memfasilitasi perkembangan kemandirian industri farmasi dan alat kesehatan, dalam upaya mendukung fitofarmaka sebagai bagian dari gerakan Bangga Buatan Indonesia.
"Indonesia harus menjadi panutan dalam pengembangan fitofarmaka yang kita dorong sebagai gerakan Green Pharmacy. Ini merupakan masa depan yang menjanjikan bagi kemandirian serta ketahanan kesehatan bagi negara-negara yang memiliki kapabilitas produksi produk kesehatan yang terbatas dan angka impor yang tinggi," ujarnya.
Tidak hanya menguras devisa negara, impor bahan baku obat juga dapat menyebabkan supply shock saat terjadinya keadaan darurat seperti pandemi Covid-19. Hal ini telah menyadarkan pemerintahan dunia mengenai masalah pasokan obat berbahan kimia.
"Sehingga Green Pharmacy dapat masuk dan membantu menyelesaikan permasalahan dunia saat pandemi covid-19 melanda," katanya.
Selain itu, Bambang menilai pengembangan Green Pharmacy memiliki pasar yang menjanjikan di masa depan, mulai dari negara-negara berkembang hingga negara maju.
"Sebagian besar negara tersebut penduduknya menggunakan produk obat herbal dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar mereka karena khasiat yang tinggi serta untuk pengobatan penyakit menular dan tidak menular," pungkasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Bidik Peluang Ekspor, UMKM Sektor Herbal Didorong Naik Kelas
Cara Perkenalkan Bayi pada Bahan Herbal dengan Aman
6 Ramuan Herbal yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah
Teguh Mengarungi Zaman, Resep Kebaikan Jamu Mendunia
Tanaman Herbal Bisa Bermanfaat Sebagai Obat Tambahan Diabetes
Badan POM Jemput Bola Pendampingan Izin Edar
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap